Pencarian kotak hitam Sriwijaya Air sampai saat ini masih berjalan lancar, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ-182 dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada hari Sabtu, 9 Januari setelah take off dari bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB. Berdasarkan dari informasi yang dihimpun, pesawat kehilangan kontak pada pukul 14:40 WIB, pesawat jenis Boeing 737-524 ini membawa 62 penumpang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Budi Karya selaku Menteri Perhubungan menjelaskan kalau pada pukul 14.37 WIB masih 1700 kaki diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, kemudian pada pukul 14.40 WIB dari Jakarta melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.
Dan hanya dalam hitungan detik pesawat Sriwijaya SJ-182 hilang dari radar, pesawat dipastikan jatuh di antara Pulau Lancang dengan Pulau Laki, pesawat jenis Boeing 737-500 ini disebutkan sudah berumur 26 tahun. Namun Direktur utama Sriwijaya Air mengatakan kalau kondisi pesawat yang diperoleh dalam kondisi sehat sebelumnya terbang PP ke Pangkal Pinang kemudian rute keduanya ke Pontianak. Sampai saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, sudah ada banyak puing dan atribut korban kecelakaan yang ditemukan, barang bukti yang ditemukan mulai dari serpihan pesawat, kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, properti milik penumpang, bagian tubuh dan lainnya.
Kabar baiknya, kotak hitam Sriwijaya Air sudah ditemukan lokasinya, tim SAR gabungan juga sampai saat ini sudah menemukan banyak bagian pesawat yang lebih besar di dasar laut. Upaya untuk pengangkatan black box dan bagian pesawat yang lainnya masih di tunggu hingga hari ketiga pencarian, informasi ditemukannya lokasi yang diduga black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini disampaikan langsung dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Pada hari Minggu, 10 Januari 2021, Hadi mengungkapkan kalau tim gabungan pencarian sudah menandai lokasi yang diduga kuat merupakan black box milik pesawat tersebut, “saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang sedang kita cari” ucapnya.
Hal ini dibuktikan langsung dari sinyal yang dikeluarkan dari black box tersebut terus dipantau, ia berharap upaya untuk mengangkat black box tidak terlalu lama, “sehingga dapat menjadi bahan bagi KNTK untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut” ucapnya. Pihak tim SAR melaporkan kalau kotak hitam terdeteksi berada di kedalaman 17-20 meter, menurut Dentim Sar Taifib TNI AL Lettu Marinir Sofi Ramadhani kotak hitam terdeteksi dengan alat yang dapat membaca frekuensi alat tersebut. Tim penyelam menurunkan 17 Personel Denjaka, 14 Personel Taifib, 23 personel Kopaska dengan perlengkapan mulai dari searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air dan kamera bawah air.
Mengetahui sinyal kotak hitam Sriwijaya Air sudah ditemukan KNKT langsung bergerak cepat, kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim gabungan akan fokus untuk mencari black box dan mengidentifikasi bagian pesawat yang sudah ditemukan. Hadi Tjahjanto mengatakan serpihan kecil pesawat sejauh ini masih dapat diangkut petugas, namun potongan besar seperti badan pesawat diperlukan kapal yang memiliki spesialisasi khusus. Sementara itu tim DVI juga sudah dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 atas nama Okky Bisma yang berjenis kelamin laki laki dan berusia 29 tahun serta memiliki golongan darah O.
Korban berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan antara sidik jari antemortem dan post-mortem. Diketahui ternyata Okky berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dan merupakan satu pramugara Sriwijaya Air, “Kami menemukan berupa tangan kanan korban lengkap dengan jarinya yang masih bagus sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi, ketika kami melakukan identifikasi, kami bisa menyampaikan seperti” ucap Hudi selaku Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto. Sejak Minggu sudah ada 5 kantong tubuh manusia yang berhasil ditemukan oleh tim SAR, dan jumlahnya terus bertambah hingga puluhan kantong yang berisi potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, beberapa warga juga ada yang ikut membantu melakukan pencarian potongan tubuh korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.