rapormerah.co – Malaysia akan memberlakukan larangan ekspor unggas pada tanggal 1 Juni 2022 mendatang. Namun ada beberapa pasar di Singapura mengalami kekurangan ayam potong. Stok ayam Singapura langka, seperti salah satu pedagang ayam di Singapura memesan 150 ayam buat pelanggannya di Tekka Center pada hari Kamis 26 Mei 2022 kemarin. Sayangnya saat Mohamad Zaidi memesan sebanyak 150 ayam buat pelanggannya di Tekka Centre cuma menerima 100 ayam saja.
Zaidi sendiri mengaku kalau dia tidak menerima informasi ini, baik itu dari pihak penyuplai berasal dari Malaysia, baik pedagang lainnya mengenai permasalahan kekurangan stok ayam ini. Maka dari itu dia harus membatalkan pesanan para konsumennya tersebut. Zaidi selaku pedagang sangat khawatir, dia mengatakan bahwa takut terhadap larangan ekspor satu ini. Begitu juga dengan Chua Boon Leng mengaku mesan 100 ayam namun cuma menerima 30 saja sejak dua hari berturut-turut.
Pedagang ayam yang ada di Tekka Centre ini mau tidak mau harus menutup tokonya jika Malaysia memang benar-benar menutup keran ekspor ayam yang memang akan berlaku. “Saya menghubungi salah satu pelanggan dan bilang (kita) tidak dapat mengirim (ayam) dikarenakan jumlahnya tidak cukup,” tandas Zaidi seperti dilansir dari Channel News Asia. “Kalau benar tidak ada (suplai ayam), jadi kita perlu tutup toko,” ucapnya Zaidan pedagang di Singapura ini.
“Kita khawatir sekali dengan pendapatan,” tutup Zaidan dikutip dari Channel News Asia. “Kalau nggak ada ayam, kita mau jual apa?,” ungkap Chua Boon Leng. Stok ayam Singapura langka pedagang di pasar yakni Geylang Serai, Lim sendiri menyampaikan kalau ayam segarnya dijual pada jam 09.30 pagi. Kemudian dia menjual ayam beku hingga tengah hari untuk menutupnya. “Biasanya tidak pernah habis (ayam), pada jam 12.00 namun kini jam 13.00 masih ada stok buat besok,” ungkap Lim dikutip dari Channel News Asia.
Sementara itu, pedagang lainnya bernama Milah Sheikh Mohd menyampaikan kalau sebagian konsumen mulai banyak membeli ayam. Milah sendiri bercerita kalau seorang konsumen mulai banyak membeli ayam-ayam. Milah menyampaikan bahwa konsumennya membeli sebanyak 24 ayam dengan harga sebesar $394 atau tepatnya sekitar Rp. 4,1 juta. Jumlah ini tentunya cukup buat satu bulan, dia sendiri menyampaikan kalau sebagian konsumen mulai membeli ayam banyak karena takut kehabisan stok.
Dia bahkan mengatakan kalau sebagian pelanggan membeli lebih dari sepuluh ayam untuk setiap orangnya. Angka ini sendiri meningkat dari biasanya cuma membeli dua hingga tiga potong ayamnya. Di tanggal 23 Mei 2022 kemarin, Malaysia sendiri memberikan pengumuman bahwa ingin menangguhkan ekspor ayam yang akan berlaku pada tanggal 1 Juni 2022 mendatang. Penutupan ini sendiri tujuannya buat memastikan stok ayam bagi negerinya tersendiri tercukupi di tengah-tengah kekurangan pada saat ini dialaminya.
Sayangnya, penutupan ini berdampak besar kepada Singapura mengandalkan sekitar 34 persen pasokan ayam mereka dari Malaysia. Malaysia sendiri mengekspor daging unggas sebesar US$18,9 juta di tahun 2020 silam, hal inilah membuat Negeri Jiran ini menjadi pengekspor paling besar ke 49 komoditas di dunia. Sedangkan bagi ekspor utama unggas Thailand adalah Singapura, Brunei, Jepang, Thailand dan Hong Kong sesuai dengan platform data Observatory of Economic Complexity. Singapura sendiri mengekspor kurang lebihnya sebesar 34 dai Malaysia.
Dan hampir semua dari ayam import Malaysia didatangkan kepada Singapura hidup-hidup dan setelah itu baru disembelih dan didinginkan secara lokal. Sesuai dengan laporan diterima oleh Channel News Asia sebagian toko penjual ayam sendiri mengaku bahwa mereka mengalami kekurangan stok. Dari mulai 20 sampai 70 persen, dan beberapa konsumen bahkan sudah membeli lebih banyak ayam untuk dijadikan sebagai stoknya tersendiri.
“Pengumuman secara tiba-tiba dari Malaysia akan membawa dampak negatif terhadap harga ayam dan juga produk mengenai ayam yang ada di Singapura,” tandas Presiden Asosiasi Konsumen Singapura, Melvin Yong pada tanggal 24 Mei 2022 kemarin seperti yang dikutip dari Channel News Asia. Stok ayam Singapura langka, untuk itu hingga berita ini diterbitkan belum ada kabar lebih lanjut lagi mengenai kelangkaan ayam di Singapura.