rapormerah.co – Masyarakat pada saat ini sedang dihebohkan oleh berita satu keluarga tewas di rumah Kalideres, pada hari Kamis 10 November 2022. Tepatnya di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat. Keempat orang itu di antara lainnya adalah bapak berinisial DF (42), ibu RM (66) dan paman yakni berinisial BG (68). Kabar terbarunya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut mendapatkan struk belanja di kediaman menjadi lokasi tewasnya satu keluarga itu. Penemuan itu didapatkan oleh pihak kepolisian ketika melakukan olah TKP lanjutan pada lokasi tersebut.
Selain mendapatkan struk belanja, melainkan pihak kepolisian menemukan bungkus bekas makanan. Walaupun seperti itu, namun Hengki sendiri belum menjelaskan lebih lanjut tentang penemuan struk tersebut. Termasuk mengenai tanggal tertera pada struknya itu. Lebih lanjutnya, Hengki menyatakan kalau penyelidikan kasus kematian satu keluarga itu dilakukan dengan beberapa macam aspek. Tujuannya sendiri supaya kasus ini dapat diusut secara tuntas. “Termasuk struk belanja di salah satu supermarket kami akan lebih teliti lagi,” tandasnya.
“Sedang kami dalami tidak serta merta kami menentukannya kapan,” ucap Hengki. “Kita dari beberapa aspek diteliti, termasuk mengenai digital forensik tim laboratorium forensik tengah melakukan pendalaman dan tim lapangan sekarang sedang bekerja,” sambungnya. Sesuai pemeriksaan polisi dan dokter forensik, ada fakta satu keluarga tewas di rumah Kalideres, seperti yang ada dibawah ini ulasannya.
- Sudah Lama Tidak Mendapatkan Asupan Makanan
Fakta pertama menyebutkan bahwa pada kasus ini, keempat dari jasad ditemukan sudah tidak lama menerima asupan makanan, minuman. Hal ini diketahui sesuai pemeriksaan dokter forensik RS Polri Kramat Jati. “Sesuai pemeriksaan kalau lambung para mayat tidak ada makanan,” tandas Pasma Royce seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Maka, diduga sesuai pemeriksaan dari dokter mayat ini tidak makan minum lumayan lama,” tandas Parma Royce. “Sebab dari ototnya sudah mengecil,” tandas Kapolres Metro Jakarta Barat. - Tidak Ada Tanda Kekerasan
Sedangkan, setelah penemuan mayat diketahui langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati buat dilakukan autopsi. Setelah diperiksa tim dokter forensik menyatakan bahwa tidak ada bekas luka atau penganiayaan kepada jasad tersebut. Keempat jasad itu bahkan sudah membusuk dan diduga sudah meninggal dunia lebih dari satu pekan, hal ini disampaikan oleh Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar. “Tidak ada kekerasan sama sekali, buat jenazah membusuk sebab sudah lebih dari satu minggu,” tandas Syafri dilansir dari CNN Indonesia.com. - Meninggal Pada Waktu yang Berbeda
Dimana, pihak kepolisian menyampaikan kalau empat orang meninggal dunia pada waktu tidak bersamaan. Menurut Pasma, hal itu diketahui dari perbedaan waktu pembusukan keempat dari jasadnya. Selain itu, keempatnya tergeletak di posisi yang berbeda-beda. Bapak yang ditemukan di ruang kamar belakang, paman ditemukan di ruang tamu pada posisi bersandar di sofa, dan posisi jenazah ibu anaknya RM dan DF ditemukan di ruang kamar bagian depan. “Jadi dari bapak, ibu, ipar, semuanya di waktu berbeda-beda meninggalnya,” tandasnya seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Maka pembusukannya juga berbeda masing-masing,” sambungnya. - Terkunci dari Dalam
Fakta lainnya pada kasus ini, pihak kepolisian menyebut kalau kediaman yang menjadi penemuan empat korban itu terkunci di dalam. Penemuan empat jasad masih satu keluarga itu awal mulanya dari kecurigaan penduduk mencium bau-bau busuk terkunci dari dalam kediaman. “Pihak kepolisian dan secara bersama-sama membuka kediaman itu kondisi pagar dan pintu yang terkunci di dalamnya,” sambung Pasma dilansir dari CNN Indonesia.com. - Terakhir Kali Pesan Makan Bulan Lalu
Fakta mengatakan bahwa terakhir kali pesan makanan dari keluarga tewas di rumah itu pada bulan lalu, hal ini disampaikan oleh warga sekitar. Ari melihat aktivitas keluarga tersebut di bulan Oktober. Saat itu kurir mengantar makanan pada jam 15.00 WIB. Momen itulah terakhir untuk Ari melihat keluarga sebelum meninggal dunia. Setelah itu dia tidak melihat ada yang mengantar makanan ke kediaman itu. Ari sendiri tinggal persis di sebelah kediaman keluarga tersebut. “Pernah ngeliat sekali, ibunya aja,” tandas Ari dilansir dari CNN Indonesia.com.