Pihak Kapolres Labuhanbatu AKBP yakni Deni Kurniawan menyampaikan bahwa adanya kasus seorang pria habisi kekasih, sedang hamil. Fitriana, perempuan tengah mengandung empat bulan, diduga pelaku berusia 25 tahun tersebut telah menghabisi kekasihnya dengan 11 tusukan. Hal tersebut karena pelaku menikam kekasihnya itu, sebab korban menuntut pertanggung jawaban dengan bayi yang sedang dikandung nya itu. “Iya, benar selanjutnya tersangka dijemput oleh penyidik Polsek Sunggal, jajaran Polrestabes Medan,” ungkap AKBP Deni Kurniawan, pada hari Sabtu 9 Januari 2021 kemarin, diusir dari Sindonews.com.
Jasad sang kekasihnya tersebut dibuang ke halaman Masjid Al Badar, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara. Diketahui gadis tersebut bernama Fitriana yang masih berusia 17 tahun di kawasan Jalan Medan-Binjai. Dari hasil penelusuran pihak kepolisian sendiri, pelaku yang berinisial WD tersebut adalah pacar dari korban, pacarnya tidak ingin bertanggung jawab dengan kehamilan korban. Pihak kepolisian sudah menangkap tersangka, dan pada saat polisi ingin mengamankan tersangka sempat melarikan diri di wilayah Labuhan Batu tersebut.
“Telah ditangkap, tersangka sudah diamankan hendak melarikan diri di wilayah Labuhanbatu,” ungkap Kabid Humas Polda Sumatera Utara yakni Kombes Hadi Wahyudi pada saat di temui di Mapolda Sumut, seperti yang dilansir dari Polda Sumut (Sumatera Utara), dikutip jua dari Sindonews.com, pada hari Senin 11 Januari 2021. Dari Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja sendiri menyampaikan jika sang pelaku pacar korban, menghabisi korban dengan menggunakan pisau. “WD melakukan pembunuhan terhadap kekasihnya inisial F (Fitriana) tepatnya di sebuah halaman masjid. Korban meninggal dunia kurang lebih dengan adanya 11 tusukan,” ungkap Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dilansir dari Sindonews, pada hari Senin 11 Januari 2021.
Pada saat tersangka berinisial WD seorang pria habisi kekasih nya tersebut ditangkap, pihak kepolisian kemudian langsung meminta kepada tersangka (WD) untuk segera menunjukkan adanya barang bukti yang sudah dia gunakan dalam melakukan pembunuhan sang kekasihnya tersebut sedang hamil, juga melakukan penganiayaan. Ketika tersangka diminta untuk menunjukkan barang bukti, namun WD pria berusia 25 tahun itu malah melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian sedang bertugas.
“Ketika sedang mencari barang bukti yang ditunjukkan oleh pelaku, pelaku (WD) berusaha untuk menganiaya anggota (polisi). Itu satu anggota juga ada yang terluka, kemudian langsung ditindak tegas oleh aparat,” ungkap Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dilansir dari Sindonews, pada hari Senin 11 Januari 2021. Tidak hanya itu saja, dari Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja atau Tatan mengungkapkan bahwa motif laki-laki berinisial WD ini membunuh Fitriani perempuan berinisial F, karena dirinya yang tidak ingin bertanggung jawab dengan kehamilan kekasihnya tersebut.
“Jadi jika dari motif yang pertama, bersangkutan (tersangka) diminta untuk pertanggungjawabannya. Karena korban mengandung usia 4 bulan, tersangka (WD) tidak ingin,” ungkap Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dilansir dari Sindonews, pada hari Senin 11 Januari 2021. Ternyata selain itu, dari Kombes Dirsan Atmaja sendiri mengatakan jika WD, pria berusia 25 tahun membunuh Fitriana, juga melakukan penganiayaan kepada laki-laki berinisial IM di jalan Nibung-Medan. Kejadian tersebut juga berlangsung pada jam 22.30 WIB. Seperti yang diketahui bahwa mayat F ditemukan pada hari Selasa 5 Januari 2021 malam, ketika mayatnya ditemukan, korban F menggunakan kerudung berwarna hitam, dengan kemeja biru gelap dan juga rok berwarna coklat kemerahan.
“Setelah selesai melakukan pembunuhan kepada saudara F (Fitriani), selanjutnya pada jam 22.30 WIB, tersangka (WD) juga melakukan penganiayaan berat kepada laki-laki IM,” ungkap Dirsan Atmaja, yang dilansir dari Sindonew, Senin 11 Januari 2021. Akibat dari terjadinya penganiayaan tersebut, pria berinisial IM itu mengalami kritis. Dari situlah, motif penganiayaan ini sebab dipicu dengan adanya rasa cemburu. Dan korban berinisial IM ini terdapat 10 bacokan, tangan kanan mengalami cacat permanen. “Korban IM itu terdapat 10 bacokan, dan tangan kanan mengalami cacat permanen. Motifnya juga cemburu,” ungkap Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dilansir dari Sindonews.
