rapormerah.co – Ada sejumlah proyek dikejar pada tahun 2021 silam yang harus rampung pada saat itu. Walaupun kondisi masih berhadapan dengan pandemi virus corona COVID-19 masih berlangsung. Ibu Kota Jakarta sendiri terus dibenahi hingga detik ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut melakukan pembangunan infrastruktur dinilai perlu dilakukan. Sedangkan beberapa pembangunan infrastruktur lainnya mengantri terlebih dahulu agar bisa diselesaikan di tahun ini atau entah seperti apa nasib selanjutnya. Namun ada beberapa infrastruktur Jakarta paling disorot.
Jika menengok dua tahun kebelakang, ada sebagian proyek pembangunan infrastruktur menarik perhatian buat kembali disorot. Beberapa pembangunan infrastruktur yang ada di DKI Jakarta menarik perhatian di sepanjang tahun 2021 silam salah satunya adalah Jakarta International Stadium atau JIS letaknya ada di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Untuk itu mari kita simak berikut ini sederet pembangunan infrastruktur yang ada di DKI Jakarta menjadi perhatian.

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa Jakarta International Stadium atau JIS masuk ke dalam infrastruktur Jakarta yang sangat disoroti. JIS ada di Kelurahan Papanggo Jakarta Utara. Pada tahun 2021 silam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kalau progres dari pembangunannya sendiri sudah mencapai 88 persen dan sudah memasuki tahap akhir.
Kabarnya target JIS sendiri selesai dan operasional 100 persen di bulan Maret 2022 kemarin. Walaupun JIS belum sepenuhnya beroperasi tapi dua lapangan latih di stadion itu sudah mulai dipakai sejak tanggal 28 Oktober 2021 silam yang sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Dimana, pembangunan infrastruktur Jakarta paling disorot kedua ini adalah Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang ada di Jakarta Selatan sudah dibuka bagi umum dan dapat dilalui oleh kendaraan. Sebelumnya, uji coba tahap dua sendiri sudah dilakukan tepatnya pada tanggal 1 April 2021 silam. Flyover ini dibangun sejak bulan Oktober 2019 silam.
Tujuannya sendiri buat bisa mengurangi kemacetan di perlintasan rel kereta api di Lenteng Agung. Tidak cuma itu saja tujuannya, melainkan menghapus perlintasan sebidang kereta api yang ada di wilayah tersebut seperti halnya dikutip dari Instagram Bina Marga DKI. Dan mengamankan perjalanan kereta api dan termasuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas kereta api.
Desain flyovernya turut merupai tapal kuda diklaim baru pertama ada di Indonesia. Ada juga jembatan penyeberangan orang berada di tengah flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat. JPO ini ditunjukkan kepada para pejalan kaki mau menyeberang melintasi rel kereta api.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah meresmikan Kampung Susun Akuarium yang merupakan bekas lokasi gusuran, Anies Baswedan menyampaikan kalau pembangunan Kampung Susun Akuarium sendiri adalah bentuk program strategis dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada peningkatan kualitas kawasan permukiman dan termasuk penduduk. Saat sebelum dibangun lagi oleh Anies Baswedan, Kampung Akuarium pernah digusur di era Basuki Tjahaja Purnama pada 11 April 2016 silam.
“Jadi, Jakarta nggak cuma maju kotanya saja melainkan bahagia penduduknya,” ujar Anies Baswedan.
Dimana, penggusuran sebelumnya dilakukan sebab Ahok mau membangun sheet pile di tempat berdirinya bangunan penduduk di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan yang sekaligus membangun tanggul demi mencegah terjadinya air laut masuk.

Pemprov DKI Jakarta memberikan tugas kepada badan usahanya, PT Jakarta Propertindo buat membenahi bangunan memprihatinkan. Sementara proyek revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) sendiri menelan biaya APBD sebesar Rp. 1,64 triliun. Terlihat gedung parkir dilapisi atau rumput berwarna hijau. Bahkan Gedung Perpustakan dan Wisma Seni menjadi gedung baru pada saat ini.
infrastruktur Jakarta paling disorot ini mempunyai kapasitas 139 unit tempat tidur dapat dipakai oleh tamu maupun pegiat seni akan hadir di Taman Ismail Marzuki. Ada juga Masjid Amir Hamzah, Gedung Graha Bhakti Budaya berkapasitas 848 kursi, dan termasuk ada Gallery Annex. Sementara Gedung Teater Besar tidak direvitalisasi. Planetariumnya cuma dipoles interiornya saja.