PBB mencoba bekerja sama dengan pemerintah baru Suriah untuk menentukan nasib orang hilang

PBB – PBB (AP) – kepala badan yang dibentuk untuk menentukan apa yang terjadi pada beberapa ribu orang Di Suriah Wednesday mengatakan penting untuk menemukan cara untuk bekerja sama dengan Komisi Suriah yang baru.

Asisten Sekretaris Jenderal Carla Quintana mengatakan bahwa perusahaan independen tersebut baru dapat memasuki negara itu pada bulan Januari atas orang hilang di Suriah, yang didirikan pada tahun 2021, sebulan kemudian sebulan kemudian. Bangkit Presiden Bashar Assad, yang keluarganya memerintah Suriah selama lebih dari 50 tahun.

Quintana mengatakan tantangan paling penting saat ini adalah berkoordinasi dengan Komisi Suriah yang dibentuk oleh Pemerintah Transisi pada bulan Mei.

Sebelum Assad digulingkan, diperkirakan 5 orang hilang di Suriah. Namun, ketua Komisi Suriah Mohammed Rada Jalkhi mengatakan pada bulan Agustus bahwa perkiraannya berkisar antara 120,6 hingga 5,6 dan mungkin ada “lebih dari itu”.

Quintana mengatakan perusahaan PBB sedang menyelidiki “penghilangan paksa” oleh Assad Sarkar, penghilangan anak-anak di panti asuhan oleh dinas keamanan dan kelompok ISIS, kata Quintana.

“Semua orang ada di sana atau mengetahui seseorang yang hilang di Suriah,” katanya kepada wartawan PBB.

Dia akan kembali ke Damaskus minggu depan dan berharap untuk menandatangani sebuah memorandum dengan Komisi Suriah.

Quintana berkata, “Saya benar-benar percaya bahwa saat ini, pertanyaannya bukanlah pertanyaan apakah kita akan bekerja sama, namun pada kenyataannya hal itu akan terlihat,” kata Quintana. “Saya yakin kami akan menemukan jalan ke depan.”

Ia mengatakan, perusahaannya membuka berbagai jalur investigasi, menciptakan kekuatan analisis data, dan mengembangkan jaringan forensik. Dia mengatakan bahwa mengembangkan pencatatan dengan informasi rinci tentang penghilangan orang adalah penting bagi semua pihak.

Selain bertemu dengan keluarga Suriah yang memiliki orang-orang terkasih yang hilang, ia mengatakan bahwa badan-badan PBB juga bertemu dengan perwakilan negara-negara yang hilang, termasuk Amerika Serikat, Amerika Serikat, Yunani, Irak, Italia, Yordania, Lebanon, dan Polandia.

Qintana berkata, “Kami tidak ingin keluarga atau ibu yang hilang meninggal sebelum kami dapat menemukan jawabannya.” “Kami harus bekerja secepat mungkin.”

Source link

Wahyu Prasetyo
Wahyu Prasetyo

Wahyu Prasetyo adalah reporter berdedikasi yang meliput berita politik, isu terkini, dan berita terkini. Dengan mengutamakan akurasi dan komitmen terhadap jurnalisme yang bertanggung jawab, ia menyajikan berita-berita terkini yang telah diverifikasi faktanya agar pembaca tetap mendapatkan informasi terkini.

Articles: 451

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *