Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Washington — Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa para pemimpin Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk memperbarui gencatan senjata Hari konflik sengit Pemerintah AS awal tahun ini mengancam akan membatalkan gencatan senjata yang membantu menengahi konflik tersebut.
Trump mengumumkan kesepakatan untuk memulihkan gencatan senjata dalam sebuah postingan di media sosial setelah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
“Mereka sepakat untuk menghentikan semua penembakan yang efektif malam ini, dan kembali ke perjanjian perdamaian awal yang dibuat dengan saya dan mereka dengan bantuan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim,” kata Trump dalam postingan sosialnya di Truth.
Trump, seorang anggota Partai Republik, mengatakan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berperan penting dalam mendorongnya untuk sekali lagi menyetujui gencatan senjata di Thailand dan Kamboja.
“Merupakan kehormatan bagi saya untuk bekerja sama dengan Anutin dan Hun untuk menyelesaikan apa yang bisa berubah menjadi perang besar antara dua negara yang tadinya indah dan makmur!” tambah Trump.
asli Gencatan senjata pada bulan Juli Malaysia menjadi penengah dan mendorong tekanan dari Trump, yang mengancam akan memotong manfaat perdagangan jika Thailand dan Kamboja tidak setuju. Hal ini secara resmi diungkapkan secara lebih rinci pada pertemuan regional yang dihadiri Trump di Malaysia pada bulan Oktober.
Meskipun terdapat perjanjian tersebut, kedua negara telah mengobarkan perang propaganda yang sengit dan kekerasan kecil lintas batas terus berlanjut.
D Akar konflik perbatasan Thailand-Kamboja Memiliki sejarah permusuhan atas klaim teritorial saingan. Klaim tersebut awalnya dibuat dari peta tahun 1907 ketika Kamboja berada di bawah kekuasaan kolonial Perancis, yang dianggap tidak akurat oleh Thailand. Ketegangan diperparah dengan keputusan Mahkamah Internasional tahun 1962 yang memberikan kedaulatan kepada Kamboja, yang masih membuat marah banyak warga Thailand.
Thailand telah mengerahkan jet tempur untuk melakukan serangan udara terhadap apa yang dikatakannya sebagai sasaran militer. Kamboja telah mengerahkan peluncur roket BM-21 dengan jangkauan 30–40 km (19–25 mil).
Setidaknya enam tentara Thailand yang tewas terkena serangan roket, menurut informasi yang dikumpulkan oleh lembaga penyiaran publik ThaiPBS.
Komando Regional Timur Laut Angkatan Darat Thailand mengatakan pada hari Kamis bahwa beberapa daerah pemukiman dan rumah di dekat perbatasan terkena serangan peluncur roket BM-21 milik pasukan Kamboja.
Militer Thailand juga mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah derek tinggi di atas sebuah bukit di Kamboja di mana kuil Priya Vihar yang berusia satu abad berada, karena diduga berisi perangkat elektronik dan optik yang digunakan untuk tujuan komando dan kendali militer.