Hamas mengembalikan jenazah 3 sandera yang tewas di Israel

Hamas mengembalikannya Mayat tiga sandera Di Israel pada hari Minggu, Komite Palang Merah Internasional sekali lagi bertindak sebagai mediator, kata para pejabat.

Identitas mereka belum dapat dikonfirmasi, namun Hamas menggambarkan mereka sebagai tiga tentara Israel. Kantor perdana menteri Israel mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut telah dikembalikan dan akan dibawa ke Pusat Kedokteran Forensik Nasional Kementerian Kesehatan untuk diidentifikasi.

“Semua keluarga korban penculikan telah diberitahu, dan hati kami tertuju kepada mereka di masa sulit ini,” kata kantor tersebut. “Upaya kami untuk membawa kembali para korban penculikan sedang berlangsung dan tidak akan berhenti sampai korban penculikan terakhir dikembalikan.”

Pasukan Pertahanan Israel mendesak masyarakat untuk “bertindak dengan sensitif dan menunggu identifikasi resmi.”

Penyerahan tersebut difasilitasi oleh Palang Merah tetapi timnya tidak terlibat dalam pengambilan jenazah, badan kemanusiaan tersebut mengkonfirmasi pada hari Minggu.

“Otoritas forensik Israel bertanggung jawab untuk mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi sisa-sisa jenazah,” katanya.

Pekan lalu, Hamas memulangkan tiga jenazah sandera pada 7 Oktober 2023. Namun, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Mayat-mayat itu bukan milik tahanan lainnya.

Kelompok militan tersebut telah memulangkan 17 sandera yang tewas sejak gencatan senjata dimulai pada 10 Oktober, namun 11 sandera diyakini masih berada di Gaza. Para pejabat Israel menekan Hamas untuk mempercepat pembebasan tersebut, namun kelompok tersebut menyalahkan kehancuran yang meluas dan kehadiran militer Israel yang mempersulit proses tersebut.

Ini adalah salah satu dari banyak ketegangan yang mengganggu gencatan senjata rapuh yang ditengahi AS bulan lalu. Israel dan Hamas saling menuduh melanggar perjanjian yang dinegosiasikan, sehingga mengakibatkan a Serangan baru Israel telah diluncurkan dalam seminggu terakhir.

Dr Khalil al-Dakran, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, mengatakan kepada NBC News bahwa serangan itu menewaskan lebih dari 104 orang, termasuk lebih dari 40 anak-anak dan 20 wanita.

Militer Israel mengklaim serangan itu terjadi setelah militan Hamas menyerang pasukannya di Rafah, daerah kantong selatan di Gaza yang saat ini berada di bawah kendali Israel. NBC News tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen. Hamas membantah terlibat dalam serangan terhadap pasukan tersebut.

Source link

Wahyu Prasetyo
Wahyu Prasetyo

Wahyu Prasetyo adalah reporter berdedikasi yang meliput berita politik, isu terkini, dan berita terkini. Dengan mengutamakan akurasi dan komitmen terhadap jurnalisme yang bertanggung jawab, ia menyajikan berita-berita terkini yang telah diverifikasi faktanya agar pembaca tetap mendapatkan informasi terkini.

Articles: 2494

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *