Sebuah dunia kecil di luar tata surya mungkin membentuk cincin di depan mata kita

Materi di sekitar Chiron, sebuah dunia es kecil di ujung Tata Surya, membentuk sistem cincinnya sendiri. Fenomena langka ini terjadi secara real time, memberikan para astronom kesempatan unik untuk menyaksikan evolusi benda langit.

Sebuah tim ilmuwan Brazil telah melihat indikasi awal pembentukan tiga cincin di sekitar Chiron, mengubah objek yang tidak biasa dari awan puing menjadi sistem yang lengkap. Pencarian terbaru adalah diterbitkan Dalam The Astrophysical Journal Letters, dan mungkin untuk pertama kalinya, para astronom dapat mengintip proses terbentuknya cincin di sekitar suatu objek.

Letakkan cincin di atasnya

Meskipun Saturnus memiliki sistem cincin paling kompleks di Tata Surya, raksasa gas Jupiter, Neptunus, dan Uranus semuanya memiliki cincinnya sendiri. Selain planet raksasa, centaur Chariklo, serta planet kerdil Haumea dan Quawar, mereka adalah satu-satunya dunia kecil di Tata Surya yang diketahui memiliki cincin. Cincin ini biasanya terbentuk dari puing-puing yang ditarik ke dalam medan gravitasi planet.

Ditemukan pada tahun 1977, Chiron adalah objek pertama yang diidentifikasi antara Saturnus dan Uranus yang bukan merupakan planet atau bulan. Sebaliknya, penemuannya mengarah pada terciptanya kategori benda langit baru yang dikenal sebagai centaur. Selama bertahun-tahun, misteri paling menarik tentang Chiron adalah apakah dunia berbatu tersebut memiliki sistem cincin.

Ketika para astronom mengamati Chiron lewat di depan sebuah bintang yang jauh, cahaya bintang tersebut meredup tidak hanya sekali tetapi beberapa kali. Pola yang tidak biasa ini membuat para astronom percaya bahwa Chiron mungkin memiliki sistem cincin, atau mungkin ekor komet, atau awan puing sementara yang mengelilinginya.

Dengan menggunakan Observatorium Pico dos Dias di Brasil, tim astronom di balik studi baru ini mengamati Chiron pada September 2023 saat melintasi jalur bintang yang jauh. Tim mengamati penurunan cahaya bintang berulang kali dan membandingkan data terbaru dengan pengamatan Centaur pada tahun 2011, 2018, dan 2022.

Data mengungkapkan bahwa Chiron dikelilingi oleh tiga cincin jelas yang terletak sekitar 170 mi (273 km), 202 mi (325 km), dan 272 mi (438 km) dari Centaur, serta cincin keempat yang lebih jauh pada jarak sekitar 80,0 m (14,0 m). Tim peneliti termasuk penulis pertama Cristian Luciano Pereira, seorang peneliti pascadoktoral di National Observatory (ON/MCTI).

Dengan membandingkan observasi terbaru dengan data sebelumnya, tim menemukan bahwa sistem cincin telah mengalami perubahan signifikan dan mungkin berkembang secara real time. Indikasi tiga cincin besar sudah muncul lebih awal, sedangkan cincin keempat relatif baru dan memerlukan observasi lebih lanjut untuk membuktikan status cincinnya. Cincin keempat berada di luar batas Roche, yaitu jarak tertentu di mana benda langit yang lebih kecil akan pecah membentuk sistem cincin di sekitar benda yang lebih besar. Di luar batas Roche, material tersebut akan menyatu membentuk bulan.

Tim di balik penelitian ini berharap dapat menangkap lebih banyak pengamatan terhadap Chiron saat ia melintas di depan bintang-bintang jauh untuk membantu menentukan sifat material di sekitarnya. Jika Chiron benar-benar membentuk sistem cincin di depan mata kita, maka bumi yang kecil ini akan memberikan para ilmuwan kesempatan langka untuk memahami bagaimana cincin kuat Saturnus dan planet lain terbentuk seiring berjalannya waktu.

Source link

Eko Kurniawan
Eko Kurniawan
Articles: 1213

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *