rapormerah.co – Zita Anjani, selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, telah meminta kepada Anies Baswedan, selaku PJ Gubernur, untuk tetap melanjutkan pembangunan Formula E. Apabila permintaan tersebut tidak kunjung direalisasikan, maka ia akan menggantikan Anies Baswedan untuk menyelesaikan infrastrukturnya sebagai program pemprov yang akan diberlangsungkan pada 4 Juni 2022 mendatang.
“Siapapun yang sedang menjabat dan akan menjadi PJ Gubernur, saya berharap besar agar dapat merealisasikan rencana pembangunan yang belum terselesaikan dan melanjutkan yang sudah berjalan. Salah satunya, adalah Formula E,” ujar Zita, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, pada Jumat, 13 Mei 2022 kemarin. Tidak berhenti disitu saja, Zita menilai bahwa saat ini Anies yang berwenang dan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, sudah memasang standar yang sangat tinggi.
Untuk itu, ia mendesak agar PJ yang bertugas segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di seluk-beluk Ibu Kota Indonesia, Jakarta. “Seluruh kinerja (Anies Baswedan) sudah diketahui oleh warga, dan dicintai. Maka dari itu, orang yang akan menjadi pengganti beliau, adalah orang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sama,” lanjutnya. Walaupun demikian, Zita kembali menegaskan bahwa wewenang yang dimiliki oleh pemerintahan pusat, sudah sepatutnya menjadi hak Presiden Republik Indonesia dan akan dikelola melalui Kementerian Dalam Negeri. Sejauh ini, Tito Karnavian, selaku Menteri Dalam Negeri, telah mengusulkan tiga nama yang akan menjadi pengganti Anies Baswedan dan akan menjabat sebagai PJ Gubernur DKI Jakarta ke Presiden Joko Widodo.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kinerja dan masa jabatan Anies Baswedan akan habis pada Oktober 2022 mendatang. Adapun nama-nama yang diusulkan oleh Tito kepada Jokowi akan diserahkan satu bulan sebelum pelantikan, atau lebih tepatnya pada September 2022. Melansir dari sumber CNNIndonesia, tiga nama yang akan diberikan oleh Tito kepada Presiden Jokowi, adalah sebagai berikut:
- Juri Ardiantoro, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik.
- Heru Budi, Kepala Sekretariat Kepresidenan,
- Dan Marullah Matali, Sekretariat Daerah DKI Jakarta.
“Jika kita melihat dari tiga nama yang akan diberikan kepada Bapak Presiden, semua kinerja mereka tidak ada yang tercoreng, atau dalam artian lain sangat bagus. Pak Heru Budi juga sangat bagus, bahkan beliau pernah menjabat sebagai Eksekutif Ibu Kota, tentu saja sudah memahami tentang sikologis yang terjadi di Jakarta. Kemudian, ada pula pak Marullah yang kinerjanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Beliau, adalah sekda kita saat ini. Sama halnya dengan Pak Juri Ariantoro, sangat bagus, sudah memiliki banyak pengalaman dalam memimpin,” ujar Zita.
Sementara itu, di kesempatan yang terpisah, Ahmad Riza Patria, selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, telah mengungkapkan hal yang senada. Ia berharap bahwa sosok yang akan menggantikan PJ Gubernur Anies Baswedan, adalah sosok yang memiliki sifat kepemimpinan dan kompetensi. Kemudian, ia juga sangat yakin bahwa siapapun yang akan menggantikan posisi tersebut, pasti memahami berbagai macam permasalahan yang terjadi di Ibu Kota Jakarta.
“Mengenai PJ Gubernur, itu akan ditentukan berdasarkan kewenangan Presiden Republik Indonesia, kita tidak akan mencampuri urusan pemerintahan pusat, termasuk kewenangan yang sudah seharusnya diuruskan oleh Presiden,” papar Riza, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, pada Kamis, 12 Mei 2022 kemarin. “Syarat yang seharusnya kita ketahui karena bersifat umum, yang penting siapapun nanti yang akan menjadi PJ Gubernur, kita akan mendukung. Pasti yang ditunjuk oleh Presiden adalah sosok dengan pemahaman yang baik dan sosok yang berkompeten,” ujarnya.
Tito Karnavian Memiliki 3 Usulan Pengganti Anies Baswedan
Di lain kesempatan mengenai pembahasan pembangunan Formula E, justru pengganti Anies Baswedan sedang disorot oleh publik. Sebagaimana yang telah kami ungkapkan di ulasan atas, bahwasanya Tito Karnavian mengusulkan tiga nama yang akan mengisi posisi sebagai PJ Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang dan akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo satu bulan sebelum pelantikan. “Kandidat PJ Gubernur akan diserahkan satu bulan sebelum pelantikan, saya akan menyerahkan kepada Bapak Presiden September mendatang,” ujar Tito, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, pada Kamis, 12 Mei 2022 kemarin.
Tito mengakui, bahwa dirinya menerima banyak sekali masukan untuk mengusulkan nama menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta. Akan tetapi, ia memilih beberapa diantaranya yang memiliki kinerja dan sifat kepemimpinan sangat bagus. “Apakah nama yang disarankan ke salah bermasalah atau tidak, ada potensi atau tidak, kita harus profiling,” ujar Tito. Hingga berita ini di rilis dan di publish, ulasan mengenai pembangunan Formula E dan pengganti Anies Baswedan, turut menuai perhatian banyak orang dan menjadi topik politik terbaru.