Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Rabu, 5 November 2025 – 10:35 WIB
Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Yasona Lawley Meminta proposal untuk memberikan gelar pahlawan nasional Melawan Presiden ke-2 Soeharto Dapat belajar dengan baik.
Baca selengkapnya:
Soeharto jadi pahlawan nasional, Usril mengusulkan: keputusan ada di tangan presiden
Ia melihat banyak pro dan kontra serta kontroversi yang muncul terkait usulan hibah tersebut Gelar Nayak untuk Soeharto.
“Kalau bisa, kita berharap pemberian gelar Pahlawan Nasional ini dikaji dengan baik. Keputusan MPR sebelumnya dan semangat reformasi, saya melihat gerakan ini sangat kontroversial,” kata Yasona kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 November 2025.
Yassonna pun mendorong pemerintah memberikan penjelasan lengkap mengenai penganugerahan gelar kepahlawanan tersebut. Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) ini mengingatkan, pemberian gelar pahlawan harus dilakukan dengan hati-hati.
“Sebaiknya diberikan penjelasan yang lebih lengkap karena tidak mudah. Jadi, jika kita memberikan gelar pahlawan nasional, mudah-mudahan kita berhati-hati,” ujarnya.
Sekadar informasi, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah menyerahkan 40 nama usulan gelar Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan (Menbud) dan Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), Fadli Zon.
Penyerahan dilakukan di kantor Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Beberapa nama yang tercantum dalam berkas dan dinilai memenuhi syarat antara lain Sueharto, Presiden ke-2 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 RI, dan Marsinah sebagai tokoh buruh dan aktivis perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur.
“Usulan ini berupa nama-nama yang sudah dibahas sejak beberapa tahun ke belakang. Jadi ada yang bisa memenuhi syarat 5 tahun lalu, 6 tahun lalu, 7 tahun lalu. Dan ada beberapa nama yang kita bahas dan putuskan tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdur Rahman Wahid dan Marcinah serta beberapa tokoh lainnya,” kata Gus I Pool kepada wartawannya, “
Gus Ipul menjelaskan, tahap pengusulan nama-nama tersebut dimulai dari Kelompok Penelitian dan Pengkajian Masyarakat dan Daerah (TP2GD).
Halaman berikutnya
Nantinya diserahkan dan ditandatangani oleh bupati atau walikota setempat. Selanjutnya, dokumen tersebut ditandatangani oleh gubernur, kemudian dikirimkan ke Kementerian Sosial.