Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Sabtu, 11 Oktober 2025 – 08:12 WIB
Jakarta – Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali merilis hasil identifikasi Mayat Korban runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-KhojiniBuduran, Kabupaten Sidowarzo, Jawa Timur yang berlangsung pada Senin 29 September 2025 sore.
Banyak membaca:
Update Pondok Pesantren Al Khojini: 48 orang teridentifikasi dari 48 kantong jenazah yang rusak
Pusat data, informasi dan komunikasi bencana BNPBAbdul Muhari menjelaskan, data deteksi hingga Jumat 10 Oktober 1025, ada sekitar 50 jenazah yang teridentifikasi.
Tim DVI masih memiliki lima jenazah lagi, termasuk lima jenazah manusia yang ditemukan tim SAR gabungan di lokasi kejadian, ujarnya dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, Oktober 522.
Ia mengatakan, seluruh jenazah korban telah dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan yang sudah teridentifikasi. Sementara keluarga korban lainnya masih menunggu proses identitas tim DVI Polda Jatim di RSUD Surbaya Vayankar.
Sementara itu, runtuhnya gedung musala empat lantai Pondok Pesantren Al Khojini dibahas dalam ruang rapat tingkat kabinet pada Jumat, Oktober 1025 yang dipimpin oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menco PMK) Republik Indonesia.
Dalam rapat pembahasan perlindungan prasarana gedung pendidikan, peserta yang merupakan koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan mengatakan, peristiwa yang menewaskan 615 siswa tersebut merupakan bencana dengan jumlah korban jiwa terbanyak sejak Januari 2021. Sudah diketahui penyebabnya, kegagalan struktur penyangga gedung dinilai jauh dari standar.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratibo berharap seluruh kementerian dan lembaga terkait dapat bekerja sama untuk menggabungkan dan menyesuaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al-Khojini Sidowarzo merupakan bencana non alam yaitu kegagalan teknis dengan jumlah korban jiwa paling banyak pada tahun 2021.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga mengapresiasi respon cepat yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basaranas dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam penanganan darurat kejadian tersebut.
Halaman selanjutnya
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prathano datang melihat seluruh rangkaian proses penanganan darurat pada hari keempat, atau pada Kamis, Oktober 2125, hari keempat pasca kejadian.