Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Senin, 17 November 2025 – 04:16 WIB
Jakarta – Masalah terkait kedatangan debt collector di rumah Sarvendah muncul kembali dan memicu perdebatan publik. Tapi nasihat hukum Ruben OnsuMinola Sebayar memberikan penjelasan berbeda. Dia mengatakan, keterlambatan cicilan yang dimaksud tidak terlalu berarti dan bahkan bisa saja terjadi karena Reuben lebih mengutamakan kebutuhan mantan istri dan anaknya.
Baca selengkapnya:
Kolektor Departemen Sarvendah Disatroni Disatroni, Ruben Onsu Partai: Jangan ke rumah orang lain, nanti bikin presscon!
Mineola menegaskan, permasalahan cicilan mobil terkait Reuben tidak sebesar yang santer diberitakan. Menurutnya, penundaan tersebut terlalu singkat dan tidak seharusnya mengakibatkan tindakan penagihan yang agresif. Scroll untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!
“Untuk bulan ini ada yang menurutnya belum ditetapkan tanggalnya atau mungkin terlambat satu hari (dari tanggal yang ditetapkan),” kata Mineola, Sabtu, 15 November 2025, di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur.
Baca selengkapnya:
Terpopuler: Suami Bowen Punya Gelar Doktor, Pertemuan Erica Carlina-DJ Panda Hilang
Ia mempertanyakan mengapa respon terhadap kehadiran debt collector begitu lambat. Mineola menegaskan, prosedur seperti itu tidak sesuai aturan, apalagi jika tidak ada pemberitahuan resmi sebelumnya.
“Jadi kalau tiba-tiba suatu saat ada debt collector, secara hukum tidak mendukung,” tegasnya.
Baca selengkapnya:
Tanggapan Ruben Onsu kepada debt collector yang mengambil cicilan mobil dari Sarvendah
Yang menimbulkan tanda tanya adalah posisi penagihannya. Kendaraan yang dimaksud terdaftar atas nama Ruben dengan alamat administratif. Namun, rumah Sarvendah justru ditagih. Bagi Mineola, langkah tersebut tidak benar secara prosedural.
“Reuben punya alamatnya, jadi hubungi Reuben. Jangan datang ke rumah orang lain yang tidak ada hubungannya dengan Reuben, nanti orang lain yang jadi presscon,” ujarnya.
Mineola pun menyebut kabar yang berkembang membuat Reuben kesal karena namanya tercoreng. Ia mengatakan, hal tersebut terkesan dibesar-besarkan dan dijadikan kepentingan publik.
Menariknya, Mineola mengungkapkan bahwa Reuben mengurus banyak kebutuhan keuangan Sarvendah pasca perceraian – salah satunya adalah membayar tunjangan dalam jumlah besar.
“Kita tetap tidak bisa menjadi suami istri yang mengeluarkan uang Rp 200 juta sebulan untuk istri. Kita harus menghormati itu,” ujarnya.
Ia pun menduga pembayaran cicilan mobil sedikit bergeser dari tanggal jatuh tempo karena pengeluaran yang besar tersebut.
Halaman berikutnya
“Kadang malah dia kesampingkan, mungkin karena diutamakan (untuk biaya hidup anak Sarvendah gitu) dia telat sehari bayar Land Rovernya. Mohon pengertiannya, jangan mau menang,” pungkas Mineola.