Saham Asia melemah, investor khawatir terhadap memanasnya hubungan perdagangan AS-Tiongkok

Kamis, 23 Oktober 2025 – 08:54 WIB

JakartaBursa Asia-Wilayah Pasifik mengalami penurunan tajam ketika pasar dibuka pada tanggal 23 Oktober 2025. Koreksi terjadi setelah Wall Street jatuh karena kekhawatiran terhadap hubungan perdagangan AS (SEBAGAI) Dan Cina Yang kembali memanas.

Baca selengkapnya:

Cuma Rp 85 Ribu Bisa Tempuh 460 Km, Ini Rahasia Wuling New Cloud EV Terlaris!

Pada Rabu, 22 Oktober 2025, media Inggris memberitakan bahwa pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkannya keterbatasan ekspor ke Tiongkok Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AS dan tiga otoritas AS.

Sumber tersebut mengatakan rencana larangan ekspor mencakup berbagai produk mulai dari laptop hingga mesin jet. Diskusi mengenai pembatasan sepertinya tidak akan berlanjut, namun opsi lain masih dipertimbangkan.

Baca selengkapnya:

Bursa saham Asia melonjak setelah Sane Takaichi diangkat menjadi perdana menteri Jepang

Secara regional, investor akan mencermati keputusan suku bunga acuan Bank of Korea. Bank sentral negara tersebut diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 2,5 persen karena fokusnya untuk mengidentifikasi utang rumah tangga sebagai risiko utama.

VIVA Militer: Gambaran ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China

Baca selengkapnya:

Mendag Busan memberikan bukti swasembada pangan Indonesia

Saham SoftBank turun lebih dari 6 persen pada awal perdagangan setelah mengumumkan rencana menerbitkan obligasi dalam dolar AS dan euro, menurut pengajuan di Bursa Efek Tokyo. Tindakan korporasi diambil ketika perusahaan meningkatkan investasinya pada kecerdasan buatan.

Perusahaan akan menerbitkan obligasi berdenominasi sekitar 2 miliar dolar AS senilai sekitar 750 juta euro atau 870 juta dolar AS dan obligasi hybrid dalam dua tahap. Suku bunga obligasi ini akan berkisar antara 6,5 ​​persen hingga 8,25 persen.

Dikutip dari CNBC internasionalIndeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 1,52 persen pada awal perdagangan. Indeks TOPIX turun 0,71 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,5 persen. Indeks Kosdaq, yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil, turun 1 persen.

Indeks acuan Australia, ASX/S&P 200 melemah 0,33 persen. Kontrak Berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong turun menjadi 25.647 dari posisi sebelumnya 25.781,77.

Wall Street juga mencatatkan penurunan signifikan akibat laporan pendapatan perusahaan seperti Texas Instruments dan Netflix yang mengecewakan. Nasdaq Composite menyusut 0,93 persen menjadi ditutup pada 22.740,40.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 334,33 poin atau 0,71 persen menjadi 46.590,41. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,53 persen menjadi 6.699,40.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Prabowo juga mengusulkan pembentukan CEPA untuk memperkuat sektor perdagangan dengan Afrika Selatan

Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan strategis dengan Afrika Selatan sebagai bagian dari upaya memperluas jaringan ekonomi dengan Afrika Selatan.

img_title

VIVA.co.id

22 Oktober 2025



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2280

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *