Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Rabu, 22 Oktober 2025 – 16:45 WIB
Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan bahwa program pencampuran bahan bakar telah dilaksanakan Biodiesel 40 persen atau B40 Jumlah tersebut mencapai 10,57 juta kiloliter pada periode Januari-September 2025. Jumlah tersebut dicatat sebagai tabungan mata uang asing Negara itu berjumlah Rp 93,43 triliun.
Baca selengkapnya:
Pemerintah resmi menata sumur untuk 45 ribu jiwa, Bahlil: Negara hadir untuk masyarakat
Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia Jakarta. Ditegaskan bahwa program tersebut telah mampu menciptakan lapangan kerja.
“Selain menghemat devisa hingga Rp93,43 triliun, program wajib ini mampu menyerap lebih dari 1,3 juta tenaga kerja dan menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton,” kata Bahlil, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca selengkapnya:
Dengan wajibnya bioetanol E10 yang dimulai pada tahun 2027, Bahlil telah menyatakan keinginannya untuk membangun pabrik skala besar.
Dia menjelaskan, devisa negara bisa dihemat dengan mengurangi impor solar. Realisasi program B40 dibarengi dengan kenaikan tambahan harga minyak telapak tangan Minyak mentah (crude palm oil/CPO) hingga Rp 14,7 triliun.
“Petani sawit kini menjadi pahlawan energi baru. Program transisi energi ini menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menyelamatkan bumi. Mulai dari perkebunan sawit skala kecil hingga tangki kendaraan bermotor, rantai nilai biodiesel menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menciptakan ekosistem energi yang mandiri, berkelanjutan, dan berkeadilan,” kata Bahlil.
Selain bioenergi, pemerintah juga mempercepat intensifikasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pemerintah telah meresmikan puluhan pembangkit energi terbarukan, percepatan proyek PLTS berkapasitas 100 gigawatt (GW), kata Bahlil.
Ia juga menjelaskan, sepanjang tahun 2025, Kementerian ESDM telah dua kali meresmikan proyek pembangkit listrik yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pertama, pada 20 Januari 2025, Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil meresmikan 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 GW. 89 persen dari total kapasitas pembangkitan merupakan pembangkit berbasis EBT.
Kemudian pada 26 Juni 2025 telah diresmikan 55 pembangkit listrik, 8 diantaranya merupakan PLTP dan sisanya PLTS yang tersebar di 15 provinsi. Total kapasitas pembangkit yang diresmikan sebesar 379,7 megawatt (MW).
Sebagai bentuk komitmen pemerintah, pada tahun 2030, target bauran EBT nasional direvisi menjadi 19-23 persen. Target tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Bahlil mengatakan upaya tersebut bertujuan tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan energi nasional di tengah tantangan global dan fluktuasi pasar energi global. (semut)
VIVA.co.id
22 Oktober 2025