Pilot Alaska Airlines yang mencoba membunuh 83 orang dengan mematikan mesin di tengah penerbangan dibebaskan dari penjara

D Alaska Siapa pilot maskapai penerbangan? Mencoba mematikan mesin pesawat di tengah penerbanganHampir membunuh 83 orang di dalamnya dan mendapat hukuman penjara ringan.

Joseph Emerson, 46, pada hari Senin dijatuhi hukuman tiga tahun pembebasan dengan pengawasan di pengadilan federal. Dia sebelumnya mengaku bersalah atas tuduhan mengganggu awak pesawat.

Emerson berusaha mematikan mesin penerbangan komersial di tengah penerbangan sebagai pilot yang sedang tidak bertugas di kursi lompat kokpit pada tahun 2023 saat dalam perjalanan ke San Francisco.

Setelah menandatangani kesepakatan pembelaan pada bulan September, Pilot menghindari kemungkinan hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Saat itu, pengacaranya, Noah Horst, mengatakan Pilot telah membuat kesepakatan untuk bertanggung jawab atas tindakannya dan berharap dia bisa menghindari lebih banyak hukuman di balik jeruji besi.

Ayah dua anak ini meminum jamur psikedelik beberapa hari sebelum kejadian saat jalan-jalan bersama teman-temannya untuk mengenang sahabatnya Scott, seorang pilot yang meninggal beberapa tahun lalu.

Meski tidak merasa nyaman, ia menaiki penerbangan Horizon Air 2059 dari Everett, Washington ke San Francisco.

Setelah dibebaskan pada Desember 2023 sambil menunggu persidangan, Emerson mengungkapkan di Good Morning America bahwa dia mabuk selama penerbangan. Pembebasannya tunduk pada syarat bahwa ia tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang atau minum alkohol dan menjauhi pesawat apa pun.

Joseph Emerson terlihat sebelum hukumannya pada hari Senin

Dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America, dia menyebutnya sebagai 'kesalahan terbesar' dan '30 detik terburuk' dalam hidupnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America, dia menyebutnya sebagai ‘kesalahan terbesar’ dan ’30 detik terburuk’ dalam hidupnya.

Joseph Emerson, 46, sedang tidak bertugas dan duduk di kursi lompat di kokpit penerbangan Horizon Air ke San Francisco pada tahun 2023 ketika dia mencoba mematikan pasokan bahan bakar mesin. Dia digambarkan pada tahun 2023

Joseph Emerson, 46, sedang tidak bertugas dan duduk di kursi lompat di kokpit penerbangan Horizon Air ke San Francisco pada tahun 2023 ketika dia mencoba mematikan pasokan bahan bakar mesin. Dia digambarkan pada tahun 2023

Pengacaranya berpendapat bahwa Emerson menderita gangguan persepsi persisten halusinogen, yang menyebabkan efek obat yang diminumnya bertahan selama berhari-hari, bukan berjam-jam.

Selama penerbangan, Emerson yakin dia mengalami mimpi buruk sehingga dia harus bangun.

‘Saat itulah saya melepas headset saya, dan saya benar-benar yakin bahwa ini tidak nyata dan saya tidak akan pulang,’ kenang Emerson.

‘Dan kemudian, pilot tidak bereaksi terhadap perilaku abnormal saya dengan cara yang saya pikir akan konsisten dengan kenyataan, padahal saya pikir, itu tidak nyata. Saya harus bangun.’

Ia mengaku masih merasakan efek obat tersebut saat menaiki pesawat sebagai pilot yang sedang tidak bertugas dan yakin bahwa lingkungan di sekitarnya tidak nyata.

‘Ada perasaan terjebak, seperti, ‘Apakah saya terjebak di pesawat ini dan sekarang saya tidak pernah pulang ke rumah?” kenangnya.

Emerson menggambarkan saat dia meraih tombol pengatur mematikan mesin, percaya bahwa hal itu akan ‘membangunkan’ dia dari apa yang dia anggap sebagai halusinasi.

‘Saya memiliki dua pegangan merah di depan wajah saya,’ lanjut Emerson. ‘Dan saya akan bangun, berpikir ini adalah jalan keluar saya dari kenyataan yang tidak nyata ini. Saya naik dan mengambilnya, dan saya menarik tuasnya.’

Ayah dua anak ini mengambil jamur psikedelik beberapa hari yang lalu saat jalan-jalan bersama teman-temannya untuk mengenang sahabatnya Scott, yang meninggal beberapa tahun lalu sebagai pilot.

Ayah dua anak ini mengambil jamur psikedelik beberapa hari yang lalu saat jalan-jalan bersama teman-temannya untuk mengenang sahabatnya Scott, yang meninggal beberapa tahun lalu sebagai pilot.

Emerson menggambarkan saat dia meraih tombol pengatur mematikan mesin, percaya bahwa hal itu akan 'membangunkan' dia dari apa yang dia anggap sebagai halusinasi. Emerson terlihat bersama istrinya di Good Morning America

Emerson menggambarkan saat dia meraih tombol pengatur mematikan mesin, percaya bahwa hal itu akan ‘membangunkan’ dia dari apa yang dia anggap sebagai halusinasi. Emerson terlihat bersama istrinya di Good Morning America

Yang saya pikirkan hanyalah, ‘Ini akan membangunkan saya,’ kata Emerson. ‘Saya tahu apa yang dilakukan tuas-tuas itu di pesawat sungguhan dan saya harus sadar akan hal itu. Anda tahu, 30 detik dalam hidup saya yang ingin saya ubah, tetapi saya tidak bisa.’

Dia mengatakan dia dibawa kembali ke dunia nyata ketika kru menyela dia. Dia ditundukkan oleh kru dan penerbangan dialihkan ke Portland, Oregon.

Emerson ditahan di Bandara Internasional Portland. Dia kemudian mengatakan kepada CBS News bahwa dia ‘tidak berniat menabrakkan pesawat yang sebenarnya.’

‘Saya ingin bangun. Saya yakin saya tidak akan pulang menemui istri dan anak-anak saya.’

Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 5605

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *