Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Jumat, 31 Oktober 2025 – 12:30 WIB
Jakarta – Di balik senyum lembut dan aura tenang seseorang Acha septriasaAda tahapan hidup yang tak pernah ia bayangkan: menghadapi cobaan keputusan perceraian seorang diri, tanpa pendamping, bahkan tanpa keluarga.
Baca selengkapnya:
        Terpopuler: Jeffrey Nicole Makan Daging Babi untuk Melawan El Rumi, Aktivitas Acha Septriasa Setelah Cerai
      
Di podcast Curhat Bang Denny Sumargo, Acha akhirnya buka suara tentang kisah paling pribadi dan sulit dalam hidupnya. Dia menggambarkan momen ketika hakim memberinya kesempatan terakhir untuk berpikir ulang sebelum dia terjatuh. Scroll untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!
“Hakim pernah berkata, ‘Sekali palu diketuk, palu itu tidak bisa digerakkan lagi.’ Lalu katanya, ‘Kalau mau keluar dulu, tarik napas lima menit, saya tunggu,’ cerita Achar dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.
Saat itu, Acha sedang mengalami pergumulan terbesar dalam hidupnya. Ini bukan hanya tentang perpisahan, ini tentang menerima kenyataan bahwa dia harus menjalaninya sendirian.
“Maaf, menangis. Tapi akhirnya aku berkata, ‘Aku yakin.’ Lalu… ‘Dek Teknologi’. Dan kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kenangnya lembut.
Ironisnya, duka terdalam datang tepat setelah pukulan palu. Momen itu menyadarkannya bahwa ia telah resmi memasuki babak baru dalam hidup – tanpa pasangan.
Menempatkan luka di balik senyuman publik
Di tengah proses perceraiannya, Acha terus menjalani jadwal padatnya sebagai aktris. Selama lima bulan promosi film, dia menyembunyikan situasi keluarganya.
“Saya bertemu media, bertemu artis… tidak ada yang tahu. Saya menyimpannya untuk diri saya sendiri,” ujarnya.
Tidak ada air mata di depan kamera. Tidak ada ekspresi perasaan di ruang publik. Semuanya ditunda agar karirnya bisa terus berlanjut, agar dunia tetap bisa melihat Acha yang perkasa.
Datang ke pengadilan dengan taksi
Itu berakhir pada 19 Mei 2025 — hari pertemuan pertama. Acha memilih menjalaninya sendiri ketimbang membawa keluarga atau dukungan emosional.
“Saya pergi ke pengadilan dengan taksi. Saya tidak ingin ada yang tahu… bahkan keluarga saya pun tidak. Itu keputusan saya, jadi saya pergi sendiri,” katanya.
Ia bahkan menyiapkan kalimat saat bertemu wartawan: “Mohon doanya saja.”
Sebuah jawaban yang sederhana, namun mengandung tekad yang besar.
Halaman selanjutnya
Resmi bercerai