Mikroplastik dapat menyebabkan gangguan pada janin dan kelahiran prematur

Sabtu, 25 Oktober 2025 – 04:02 WIB

Jakarta – Dinas Kesehatan DKI Jakarta (DINKES) merilis bahayanya Mikroplastik Tentang kesehatan masyarakat khususnya bagi ibu hamil. Paparan partikel mikroplastik dan polutan Ukurannya yang terlalu kecil dikatakan menghambat pertumbuhan janin Untuk meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Baca selengkapnya:

Membersihkan debu rumah secara teratur merupakan salah satu cara untuk mencegah paparan mikroplastik

Ketua Subkelompok Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Rahmat Aji Pramono menjelaskan mikroplastik termasuk dalam kategori partikel pencemar di bawah 2,5 mikron (PM2.5).

Ia menilai, ukuran mikroplastik yang sangat kecil membuat partikel tersebut mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan pencernaan, kemudian beredar di aliran darah.

Baca selengkapnya:

Peringatan! Paparan mikroplastik meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada penderita diabetes

“Kalau masuk ke dalam tubuh kita dan masuk ke aliran darah, bisa mengganggu organ mana pun yang dilaluinya. Termasuk jika terpapar pada ibu hamil, polutan ini bisa sampai ke janin dan mengganggu gizi,” kata Rahmat di Balaikota DKI Jakarta, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Ia menambahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan PM 2.5 dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Baca selengkapnya:

Warga Jakarta tidak perlu khawatir dengan mikroplastik di air hujan sampai mereka khawatir

“Janin bisa lahir prematur atau berat badan lahirnya rendah. Ini mungkin salah satu dampaknya,” ujarnya.

Terkait kemungkinan adanya kaitan mikroplastik dengan penyakit seperti autisme, Rahmat mengatakan belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan kaitan langsung. Meski demikian, polusi mikroplastik masih dianggap sebagai faktor risiko yang berkontribusi terhadap gangguan perkembangan janin.

“Autisme disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya dari mikroplastik. Tapi polutan tersebut bisa membahayakan janin,” jelasnya.

Sebelumnya, Muhammad Reza Cordova, Guru Besar Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengimbau warga Jakarta untuk tidak terlalu khawatir dengan mikroplastik di air hujan selama mereka menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Karena pola hidup sehat didasarkan pada berbagai jenis penelitian, maka akan mempercepat kemungkinan keluarnya polutan dari tubuh, ujarnya di Jakarta, Jumat.

Pola hidup sehat ini, kata Reza, antara lain dengan rutin mengonsumsi buah dan sayur sesuai kebutuhan tubuh. Mengonsumsi sumber serat tersebut akan meningkatkan peluang masuknya polutan ke dalam tubuh.

Halaman selanjutnya

Hal ini diamini oleh Ketua Subkelompok Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Rahmat Aji Pramono.



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2549

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *