Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Selasa, 28 Oktober 2025 – 15:27 WIB
Jakarta – Mantan Kepala Kantor Presiden (PCO) Hasan Nasbi Kembali menjadi sorotan publik setelah akun Instagram pribadinya dibanjiri komentar pedas dari netizen. Serangan itu terjadi setelah dia menyebutkan gaya komunikasinya Menteri Keuangan kuno Yudhi Sadewa kerap dianggap terang-terangan menyindir pejabat lain.
Dalam unggahannya, Hasan membagikan tangkapan layar DM yang mendarat di Instagram pribadinya. Sejumlah netizen meminta Hasan berhenti mengomentari gaya komunikasi dan kinerja Menteri Keuangan Purbaya.
tulis Hasan sebagai tanggapannya Keterangan Ada nada menyindir tajam mengenai sikap pejabat pemerintah yang terlalu mementingkan panggung dibandingkan berpegang teguh pada kebenaran obyektif.
Baca selengkapnya:
Ancaman Purvair mengalihkan anggaran K/L untuk memperlambat pembelian memang bukan main-main, ini buktinya
“Pejabat pemerintah harus berdasarkan kebenaran obyektif. Kebenaran yang bisa dibantah, tapi melalui logika. Kalau mengandalkan kebenaran versi tepuk tangan, maka akan menjadi bencana besar. Apalagi tepuk tangan datang dari masyarakat yang ingin melihat pemerintah lemah dan kacau,” tulis Hasan, seperti dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
“Masih mungkin untuk menemukan obat penawar mabuk agar bisa lebih cepat bangun. Namun, semakin sulit menemukan obat untuk mabuk. Semakin banyak yang bisa disembuhkan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Hasan juga menyinggung fenomena pejabat kehilangan akal sehat karena popularitas semu.
“Beberapa argumen yang terombang-ambing antara fantasi dan kenyataan. Pernyataan yang lepas dan lepas dari logika. Seperti lirik lagu yang sifatnya berbeda dengan musik pengiringnya,” tutupnya.
Sebelumnya, melalui kanal YouTube pribadinya pada Minggu, 26 Oktober 2025, Hasan mengkritik gaya komunikasi Purbaya yang kerap dianggap menegur pejabat lain di depan umum. Menurutnya, komunikasi seperti ini bisa memberikan kesan bahwa pemerintah tidak kuat.
“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintahan, rekan-rekan di kabinet tidak bisa terus terang-terangan melakukan pengkhianatan. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” kata Hasan.
Ia juga menilai perbedaan pendapat di kalangan pejabat sebaiknya diselesaikan secara tertutup agar tidak dieksploitasi oleh faksi-faksi yang ingin melihat perpecahan di dalam pemerintahan.
“Kalau mau saling berdebat, marah-marah, berdemonstrasi, lakukan di ruang tertutup. Kalau di ruang terbuka, justru kita akan menghibur masyarakat yang tidak suka dengan pemerintah,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Hasan menegaskan, konsolidasi dan konsolidasi kekuasaan penting bagi stabilitas pemerintahan. Ia mengingatkan, perdebatan terbuka di ruang publik justru berisiko merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.