Jelang libur Natal, pemerintah menyiapkan langkah-langkah strategis

Selasa, 16 Desember 2025 – 18:00 WIB

VIVA – Pergerakan si musafir Periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan akan lebih tinggi wisatawan nusantara (wisnes) dan wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan proyeksi, kunjungan wisman diperkirakan mencapai 1,5 juta kunjungan pada Desember 2025.

Baca selengkapnya:

5 Turis China Tewas dalam Kecelakaan Minibus Buleleng, Ini Identitas Almarhum

Sementara itu, survei Kementerian Perhubungan mencatat hampir 100 juta wisatawan domestik berencana melakukan perjalanan sepanjang Desember.

“Diperkirakan untuk wisatawan mancanegara di bulan Desember akan ada 1,5 juta pergerakan perjalanan. Kemudian untuk wisatawan nusantara, Kementerian Perhubungan melakukan survei, akan ada sekitar 100 juta orang yang berencana melakukan perjalanan dengan puncak pergerakan di minggu terakhir bulan Desember,” kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam konferensi Selasa 16 Desember 2025.

Baca selengkapnya:

10 Negara Terpopuler yang Wajib Dikunjungi di Tahun 2025, Berapa Harga Indonesianya?

Periode ini ditandai dengan tingginya pergerakan wisatawan liburan NatalKemenpar mendorong semua pihak bersiap menghadapi peningkatan wisatawan mancanegara dan trafik wisman selama libur Natal, terutama dari sisi keselamatan dan keamanan.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata telah menerbitkan surat edaran (SE) Menteri Pariwisata kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pedagang pariwisata. Dikatakannya, SE tersebut mengarahkan pemerintah daerah untuk berkoordinasi erat dengan PHRI, Rumah Sakit, PMI, Polri, BPBD, dan Basarnas terkait kesehatan dan keselamatan di destinasi wisata.

Baca selengkapnya:

Polda Metro Jaya luncurkan program ‘Laporan Aman Kota Tua’, catatan WA no

“Prakiraan BMKG sudah diberitahukan dalam rapat kabinet lengkap kemarin, bahwa bulan Desember ini akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi. Itu yang harus diperkirakan,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Pariwisata mendorong penerapan manajemen risiko destinasi pariwisata, khususnya pada destinasi pariwisata yang memiliki tingkat risiko tinggi. Kementerian Pariwisata, kata Ni Luh, telah meminta pemerintah daerah mengisi matriks pemetaan risiko untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana, sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.

Nah, yang paling banyak di situ kita sudah identifikasi teman-teman, pertama dari daerah rawan bencana, kemudian juga melalui sistem dan berbagai hal lainnya. Nah implementasi ini mengacu pada penerapan strategi manajemen risiko di destinasi wisata dan juga ada modul CHSE untuk manajemen bencana dan manajemen pengunjung. Semua modul ini sudah kita distribusikan secara maksimal, ”ujarnya.

Wisatawan asing yang ke Amerika wajib melampirkan riwayat media sosial 5 tahun terakhir

Amerika Serikat berencana memperketat pengawasan terhadap wisatawan atau wisatawan asing yang masuk tanpa visa dengan menyampaikan informasi sejarah media sosial (medsos).

img_title

VIVA.co.id

11 Desember 2025



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 9145

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *