Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Selasa, 16 Desember 2025 – 18:00 WIB
VIVA – Pergerakan si musafir Periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan akan lebih tinggi wisatawan nusantara (wisnes) dan wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan proyeksi, kunjungan wisman diperkirakan mencapai 1,5 juta kunjungan pada Desember 2025.
Sementara itu, survei Kementerian Perhubungan mencatat hampir 100 juta wisatawan domestik berencana melakukan perjalanan sepanjang Desember.
“Diperkirakan untuk wisatawan mancanegara di bulan Desember akan ada 1,5 juta pergerakan perjalanan. Kemudian untuk wisatawan nusantara, Kementerian Perhubungan melakukan survei, akan ada sekitar 100 juta orang yang berencana melakukan perjalanan dengan puncak pergerakan di minggu terakhir bulan Desember,” kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam konferensi Selasa 16 Desember 2025.
Baca selengkapnya:
10 Negara Terpopuler yang Wajib Dikunjungi di Tahun 2025, Berapa Harga Indonesianya?
Periode ini ditandai dengan tingginya pergerakan wisatawan liburan NatalKemenpar mendorong semua pihak bersiap menghadapi peningkatan wisatawan mancanegara dan trafik wisman selama libur Natal, terutama dari sisi keselamatan dan keamanan.
Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata telah menerbitkan surat edaran (SE) Menteri Pariwisata kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pedagang pariwisata. Dikatakannya, SE tersebut mengarahkan pemerintah daerah untuk berkoordinasi erat dengan PHRI, Rumah Sakit, PMI, Polri, BPBD, dan Basarnas terkait kesehatan dan keselamatan di destinasi wisata.
“Prakiraan BMKG sudah diberitahukan dalam rapat kabinet lengkap kemarin, bahwa bulan Desember ini akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi. Itu yang harus diperkirakan,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Pariwisata mendorong penerapan manajemen risiko destinasi pariwisata, khususnya pada destinasi pariwisata yang memiliki tingkat risiko tinggi. Kementerian Pariwisata, kata Ni Luh, telah meminta pemerintah daerah mengisi matriks pemetaan risiko untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana, sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
Nah, yang paling banyak di situ kita sudah identifikasi teman-teman, pertama dari daerah rawan bencana, kemudian juga melalui sistem dan berbagai hal lainnya. Nah implementasi ini mengacu pada penerapan strategi manajemen risiko di destinasi wisata dan juga ada modul CHSE untuk manajemen bencana dan manajemen pengunjung. Semua modul ini sudah kita distribusikan secara maksimal, ”ujarnya.
VIVA.co.id
11 Desember 2025