Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Minggu, 14 Desember 2025 – 18:22 WIB
Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk secara resmi menerima persetujuan pemegang saham independen untuk pemisahan (spin-off) bagian bisnis dan kekayaan Koneksi serat grosir Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang dikenal dengan sebutan Infraleksia.
Baca selengkapnya:
Telkom – UGM jalin kolaborasi strategis untuk inovasi AI nasional dan pengembangan talenta
Tergolong transaksi sah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No. 42/2020, aksi korporasi ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen yang telah memenuhi kuorum pelaksanaannya dan disetujui oleh mayoritas pemegang saham independen.
Hal itu diterima melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom, Jumat 12 Desember 2025.
Baca selengkapnya:
Memperkuat kerja sama bilateral untuk mengembangkan infrastruktur digital, Telin menggandeng Cabos de Timor-Leste
Inisiatif pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity menjadi entitas baru merupakan bagian dari strategi transformasi strategis TLKM 30 Telkom untuk memperkuat komitmen mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang berkeadilan di Indonesia.
InfraNexia diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.
Baca selengkapnya:
HDC NeutraDC-Nxera Batam meraih sertifikasi Tier-3, menjamin keamanan data Telkom dan keandalan sistem
“Persetujuan pemisahan bisnis dan aset ini semakin memperkuat agenda transformasi perseroan untuk menciptakan struktur bisnis yang lebih fokus dan agile, sehingga Telkom dapat berkontribusi lebih besar dalam percepatan digitalisasi nasional dan menciptakan nilai tambah,” kata Direktur Utama Telkom. Dian Shiswarini.
Melalui aksi korporasi ini, InfraNexia akan lebih fokus pada pengembangan bisnis fiber, peningkatan efisiensi biaya operasional dan investasi serta membuka peluang network sharing dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dari segi kepemilikan aset, setelah tahap spin-off pertama InfraNexia akan memiliki lebih dari 50 persen total infrastruktur jaringan fiber Telkom termasuk segmen akses, agregasi, backbone dan infrastruktur pendukung lainnya.
Sedangkan spin-off tahap kedua ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2026 dengan total nilai aset Rp 90 triliun.
Kelahiran InfraNexia merupakan wujud komitmen Telkom dalam mendukung agenda transformasi jangka panjang BUMN sejalan dengan arahan kebijakan nasional dan arahan Danantara untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan kontribusi maksimal bagi negara.
Halaman berikutnya
Potensi pasar yang besar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor yang membutuhkan dukungan konektivitas digital memberikan peluang besar bagi InfraNexia sebagai penyedia infrastruktur konektivitas terkemuka di Indonesia.