Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Kamis, 9 Oktober 2025 – 13:42 WIB
Jakarta – Kementerian Keuangan memberikan masukan terhadap asumsi Bank Dunia (Bank dunia), yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025-2026 hanya mencapai 4,8 persen.
Direktur Jenderal Strategi Perekonomian dan Keuangan, Februari Perkiraan Bank Dunia itu disebut-sebut tidak didasarkan pada situasi keuangan riil di Indonesia saat ini.
Lebih lanjut, menurutnya, Bank Dunia bahkan tidak memahami status keuangan Indonesia saat ini yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya saja pendanaan pemerintah Rp 200 triliun di lima Bank Himbara yang dijalankan beberapa waktu lalu.
“Bank Dunia tidak tahu soal keuangan kita. Jadi ya kita lihat bagus, karena kita dapat reaksinya,” kata Jakarta, Jakarta, Kamis, 9 Oktober, di Kantor Dirjen 9 Oktober, kata Februari dalam rapat umum.
Foto:
Banyak membaca:
Jangan sampai salah mengambil tindakan, inilah prinsip ‘Investasi Halal’ yang harus dipahami umat Islam
Ia pun mencontohkan sejumlah stimulus yang dirancangnya untuk menggerakkan mesin pemerintah Indonesia Pertumbuhan ekonomi nasionalItu
“Apakah Bank Dunia tahu tentang RP 200 triliun (pengumpulan dana)?”
Oleh karena itu, Februo pun mengakui perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tercapai sesuai rencana dalam APBN, yakni 5,2 persen pada tahun 2025 dan 5,4 persen pada tahun 2026.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa perkiraan Bank Dunia seringkali salah dalam beberapa tahun terakhir. Karena menurutnya Bank Dunia telah dipelajari oleh perusahaan-perusahaan seperti, IMFOECD, atau ADB, seperti sebuah cetakan untuk melakukan tindakan, diidentifikasikan sebagai sebuah cetakan Investasi Apa yang akan mereka lakukan di Indonesia.
“Jadi mereka mau berinvestasi di Indonesia, makanya selalu dicermati melalui kajian nasional ini, jangan hanya sekedar prediksi atau kajian, karena mewakili kepentingan dan kebutuhan investor,” kata Feb.
“Bank Dunia itu bukan lembaga auditor atau bukan apa-apa. Saat Bank Dunia mau investasi di Indonesia, kita tanya bunganya berapa? Kalau mahal sekali, kita malah tidak mau. Tapi pemekaran negara OCD, mau tahu, selalu buat ramalan,” ujarnya.
Viva.co.id
9 Oktober 2025