Dia tidak tahu keuangan kita

Kamis, 9 Oktober 2025 – 13:42 WIB

Jakarta – Kementerian Keuangan memberikan masukan terhadap asumsi Bank Dunia (Bank dunia), yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025-2026 hanya mencapai 4,8 persen.

Banyak membaca:

Isu ritel, Nasabah Nanobank Syariah perluas akses investasi

Direktur Jenderal Strategi Perekonomian dan Keuangan, Februari Perkiraan Bank Dunia itu disebut-sebut tidak didasarkan pada situasi keuangan riil di Indonesia saat ini.

Lebih lanjut, menurutnya, Bank Dunia bahkan tidak memahami status keuangan Indonesia saat ini yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya saja pendanaan pemerintah Rp 200 triliun di lima Bank Himbara yang dijalankan beberapa waktu lalu.

Banyak membaca:

Rosan: Dibutuhkan Investasi RI Rp 13,032 Triliun agar Ekonomi Naik 8 Persen di 2029

“Bank Dunia tidak tahu soal keuangan kita. Jadi ya kita lihat bagus, karena kita dapat reaksinya,” kata Jakarta, Jakarta, Kamis, 9 Oktober, di Kantor Dirjen 9 Oktober, kata Februari dalam rapat umum.

Selasa, Jakarta Pusat, Selasa 8 Juli 2025 saat rapat di kawasan Sirih

Foto:

  • Viva.co.id/mohammad yudha pasteya

Banyak membaca:

Jangan sampai salah mengambil tindakan, inilah prinsip ‘Investasi Halal’ yang harus dipahami umat Islam

Ia pun mencontohkan sejumlah stimulus yang dirancangnya untuk menggerakkan mesin pemerintah Indonesia Pertumbuhan ekonomi nasionalItu

“Apakah Bank Dunia tahu tentang RP 200 triliun (pengumpulan dana)?”

Oleh karena itu, Februo pun mengakui perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tercapai sesuai rencana dalam APBN, yakni 5,2 persen pada tahun 2025 dan 5,4 persen pada tahun 2026.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa perkiraan Bank Dunia seringkali salah dalam beberapa tahun terakhir. Karena menurutnya Bank Dunia telah dipelajari oleh perusahaan-perusahaan seperti, IMFOECD, atau ADB, seperti sebuah cetakan untuk melakukan tindakan, diidentifikasikan sebagai sebuah cetakan Investasi Apa yang akan mereka lakukan di Indonesia.

“Jadi mereka mau berinvestasi di Indonesia, makanya selalu dicermati melalui kajian nasional ini, jangan hanya sekedar prediksi atau kajian, karena mewakili kepentingan dan kebutuhan investor,” kata Feb.

“Bank Dunia itu bukan lembaga auditor atau bukan apa-apa. Saat Bank Dunia mau investasi di Indonesia, kita tanya bunganya berapa? Kalau mahal sekali, kita malah tidak mau. Tapi pemekaran negara OCD, mau tahu, selalu buat ramalan,” ujarnya.

Fadlul Imaniyah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), ditanya soal dugaan korupsi di Kota Haji. Komisi Pemberantasan Pemberantasan Korupsi (KPK) masih dalam proses mengusut dugaan korupsi kuota haji.

Tahun Ini Rp 188,9 Intip Fokus Investasi BPKH dengan Targetkan Pengelolaan Dana Haji Naik Rp 188,9 Triliun

Kepala Eksekutif BPKH Fadulul Emaniyah menjelaskan, ada 6 mesin investasi yang menjadi fokus pendanaan untuk pendanaan.

img_title

Viva.co.id

9 Oktober 2025



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 572

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *