Bua Yahya mengungkapkan keutamaan menjadi seorang Santri

Kamis, 23 Oktober 2025 – 04:02 WIB

VIVA – Hari Peringatan penjaga Hari Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Pada tahun 2025, peringatan tersebut mengusung tema “Melestarikan Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”.

Baca selengkapnya:

Hukm: Jika sujud tangan terhenti, apakah shalatnya batal?

Di momen penuh makna ini, Bua YahyaSeorang ulama ternama Tanah Air memberikan pesan mendalam tentang keutamaan menjadi pelajar dan pentingnya menjaga etika terhadap guru dan orang tua sebagai bagian dari jalan menuju ilmu dan keberkahan hidup.

Profesor K.H. Yahya Zainul Maarif atau Bua Yahya

Baca selengkapnya:

Prabowo ingin pelajar Indonesia dibekali dengan ilmu teknis dan ekonomi

Bua Yahya membuka khotbahnya dengan mengungkapkan rasa cintanya kepada para siswa dan guru.

“Anak-anakku, pertama-tama kamu harus paham bahwa kamu adalah anak-anak yang beruntung. Karena Allah telah memilih kamu untuk tinggal di tempat yang hebat. Sesuai dengan kehendak Rasulillah,” ujarnya dikutip dari YouTube Bua Yahya pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Baca selengkapnya:

Di Hari Santri 2025, berikut daftar tokoh Santri yang kini menduduki jabatan menteri di kabinet Prabower.

Ia kemudian mengutip hadis Nabi sebagai dasar kemuliaan orang yang mencari ilmu.

Bua Yahya berkata, “Jika sekelompok orang sepertimu datang kepadamu untuk mencari ilmu, sambutlah mereka.”

Menurutnya, santri adalah penerus perintah Nabi. Setiap langkah dan nafas yang mereka ambil di pesantren patut disembah.

“Setiap nafas yang kamu hirup akan menjadi pahala bagi orang tuamu, bagi leluhurmu, bagimu. Boleh beribadah di gubuk dan tidur, tapi jangan tidur terus-terusan,” ujarnya.

Bua Yahya menekankan bahwa budi pekerti lebih unggul dari ilmu. Ilmu tanpa adab sulit masuk ke dalam hati.

“Jika ingin menjadi anak yang cepat belajar, maka harus memperlakukan guru dengan hormat,” tegasnya.

Ia mencontohkan secara sederhana, siswa yang tidak marah ketika guru membangunkannya justru akan dikaruniai ilmu.

Ini tandanya anak ini akan sukses. Tapi kalau marah, hatinya gelap, berarti ilmunya tertutupi, ”ujarnya.

Bua mengingatkan para siswa untuk selalu mendoakan guru dan orang tuanya setiap hari, karena doa yang ikhlas adalah penyebab cahaya ilmu.

“Doakan Abah, doakan ustaz. Setiap saat akan membawa cahaya hikmah,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Tak hanya di pesantren, Bua menegaskan, sikap hormat juga harus diterapkan di rumah.

Halaman berikutnya



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2258

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *