Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Selasa, 16 Desember 2025 – 14:40 WIB
Jakarta – Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Caroline Turk, memaparkan laporan Prospek Ekonomi Indonesia (IEP) edisi Desember 2025. Mereka memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5 persen pada periode 2025-2026, sebelum meningkat menjadi 5,2 persen pada tahun 2027.
Baca selengkapnya:
Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bukti yang konsisten dalam memprioritaskan produk nasional dalam proyek infrastruktur
“Di tengah situasi global yang tidak menentu, perekonomian Indonesia masih cukup tangguh. pertumbuhan PDB tetap berada pada kisaran 5 persen per tahun, serupa dengan tahun-tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari rata-rata negara-negara berpendapatan menengah. “Ini kabar baik,” kata Caroline di Jakarta, Selasa 16 Desember 2025.
Perkiraan terbaru tersebut lebih tinggi dibandingkan laporan IEP edisi Juni 2025 sebelumnya yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen pada tahun 2025, 4,8 persen pada tahun 2026, dan 5 persen pada tahun 2027.
Baca selengkapnya:
Hal ini dilakukan BRI Insurance untuk mendorong perekonomian daerah mengurangi dampak perubahan iklim
Laporan terbaru Bank Dunia juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh peningkatan investasi dan ekspor yang mampu mengimbangi tren konsumsi. pribadi Yang sedikit lemah.
Bank Dunia juga mencatat bahwa peningkatan perkiraan pertumbuhan didukung oleh peningkatan investasi yang stabil, termasuk investasi negara melalui obligasi, pelonggaran kebijakan moneter untuk mendorong pinjaman sektor swasta, serta masuknya investasi asing langsung (FDI).
“Inflasi yang lebih rendah dan stimulus fiskal diharapkan dapat mendukung konsumsi masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, Caroline menilai tantangan pasar tenaga kerja masih membebani kesejahteraan keluarga Indonesia. Indikator pasar tenaga kerja menunjukkan masih terdapat permasalahan terkait kualitas kerja, khususnya pada generasi muda.
Pada periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025, tingkat penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1,3 persen. Namun, semua pekerjaan tambahan berasal dari sektor-sektor dengan upah rendah.
Tidak hanya itu, Bank Dunia juga mengamati bahwa upah riil telah menurun sejak tahun 2018, sementara jumlah pekerjaan dengan keterampilan menengah telah menyusut dibandingkan dengan pekerjaan berupah rendah dan berupah tinggi. Situasi ini juga memberikan tekanan pada konsumsi rumah tangga.
Oleh karena itu, saat ini adalah momen penting untuk menggabungkan stabilitas makroekonomi Indonesia, salah satu kekuatan utamanya, dengan reformasi struktural yang mendalam. Tujuannya cukup jelas, yakni meningkatkan kapasitas perekonomian dan memungkinkan sektor swasta menciptakan lapangan kerja dengan upah yang baik bagi generasi muda Indonesia, kata Caroline.
Halaman selanjutnya
Salah satu bidang reformasi utama yang disoroti oleh Bank Dunia dalam laporannya adalah penguatan infrastruktur digital nasional, termasuk jaringan broadband, infrastruktur pusat data, serta kerangka peraturan untuk pembangunan digital.