Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Selasa, 18 November 2025 – 17:20 WIB
Jakarta – Inovasi bahan bakar Alternatif terus bermunculan. Salah satu yang paling menarik perhatian dalam beberapa minggu terakhir milik Bobby atau singkatan dari bahan bakar dasar buatan indonesia bos.
Baca selengkapnya:
Informasi Bahan Bakar Jerami Bobibos Buatan Anak Bangsa, Belinya Dimana dan Berapa Harganya?
Berasal dari limbah jerami yang dibakar setelah panen, bobibos bisa menjadi terobosan yang dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil dan membuka nilai ekonomi bagi para petani.
Namun, sebelum berbuat lebih jauh, pemerintah dan kalangan akademisi mendesak perlunya kajian komprehensif. Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menjadi salah satu pejabat yang merespons viralnya teknologi tersebut.
Baca selengkapnya:
Apa itu BBM Bobibo? Mengingat RON 98 disebut sebagai bensin ramah lingkungan, hal tersebut memang benar adanya
Dia mengatakan bobibo harus menjalani penelitian ilmiah sebelum dipertimbangkan untuk digunakan secara luas. “Kita mau lihat kajiannya dulu. Karena kita memang ingin semua ini diutamakan agar ramah lingkungan,” kata Erwan dilansir Antara, Selasa, 18 November 2025.
Erwan juga mengatakan, hingga saat ini dirinya belum menerima laporan teknis resmi mengenai Bobibos. Jadi sudah melalui kajian yang bagus sekali, apa itu lingkungan hidup, khusus lingkungannya ramah lingkungan atau tidak, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bobibos sendiri merupakan inovasi dari PT Inti Sinergi Formula dan diperkenalkan ke publik pada 2 November 2025 di Jongol, Kabupaten Bogor. Produk ini M. Dikembangkan oleh Ikhlas Thamreen dan tim penelitinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun resminya, sedotan tersebut diolah melalui teknologi bioenergi dan serum khusus diubah menjadi bahan bakar berperforma tinggi yang diklaim setara dengan Research Octane Number (RON) 98. Selain itu, Bobibos diklaim mampu mereduksi emisi gas buang hingga hampir nol.
Kehadiran bobibos dinilai memiliki potensi besar, apalagi bahan bakunya adalah limbah pertanian yang melimpah di Indonesia. Apabila produksi dapat dilakukan secara desentralisasi maka biaya distribusi dapat ditekan dan petani dapat memperoleh tambahan pendapatan dari limbah jerami yang sebelumnya tidak memiliki nilai jual.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa semua klaim tersebut memerlukan bukti dari lembaga independen. Ira Herawati, pakar energi Universitas Islam Riau (UIR), menilai bobibo merupakan inovasi yang patut diapresiasi, namun tetap perlu diuji.
Halaman selanjutnya
Jadi, menurut saya itu perlu diberi angin segar dan ruang apresiasi, tapi juga perlu bukti lebih lanjut, kata Ira seperti dikutip Antara.