Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Minggu, 26 Oktober 2025 – 00:10 WIB
Jakarta – Mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BACOM), Hasan NasbiSoroti gaya komunikasi Menteri Keuangan kuno Yudhi Sadewa kerap dianggap menghina pejabat lain. Menurut dia, komunikasi seperti ini berpotensi melemahkan ketegasan pemerintah.
Baca selengkapnya:
Seru Dedi Muliyadi Vs Menteri Keuangan Purvaya, Hasan Nasbi: Kalau Ditusuk Terus, Pemerintah Terlihat Lemah
“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintahan, rekan-rekan kabinet, anggota pembantu pemerintah tidak bisa terus-terusan melakukan backstabak. Karena akan melemahkan pemerintah,” kata Hasan melalui YouTube pribadinya, seperti dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.
Ia mengingatkan, penyerangan antar pejabat di ruang publik justru bisa berdampak buruk pada citra pemerintah.
“Kalau mau tawuran di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling berdebat, mau demonstrasi di ruang tertutup. Tapi kalau di ruang terbuka, nanti kita hibur orang-orang yang tidak suka dengan pemerintah,” jelasnya.
Baca selengkapnya:
Terpopuler: Hiruk pikuk acara jelang pesta seks gay di Surabaya, Dubes China tanggapi utang tutup mulut
Hassan menilai, jika keadaan seperti ini dibiarkan maka masyarakat akan memandang pemerintah sebagai kelompok yang mudah adu domba dan tidak alot.
“Misalnya seorang menteri bertengkar dengan gubernur, mungkin saat ini kita melihatnya sebagai hiburan. Tapi lama kelamaan masyarakat akan melihatnya sebagai inkonsistensi pemerintah,” ujarnya.
“Padahal kohesi pemerintahan itu sangat penting. Konsolidasi kekuasaan itu sangat penting,” tegasnya.
Hasan menilai perbedaan pendapat terhadap kebijakan publik masih merupakan hal yang wajar, asalkan tidak saling menjatuhkan.
“Kalau bicara kebijakan boleh-boleh saja. Tapi kalau pejabat saling meremehkan maka jadinya berantakan,” tuturnya.
Terakhir, ia kembali menegaskan bahwa perbedaan pendapat tidak boleh lagi diperlihatkan ke hadapan publik. Sebab, dalam jangka panjang dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Dalam jangka panjang, masyarakat akan merasa, ‘Ah, mudah untuk memecah belah pemerintahan ini. Sangat mudah untuk melihat pemerintah saling bertentangan.’
VIVA.co.id
25 Oktober 2025