Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Jumat, 24 Oktober 2025 – 18:10 WIB
Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menteri Komunikasi dan Teknologi) Mutya Hafid Memastikan bahwa kecerdasan buatan (A.I) atau kecerdasan buatan bukanlah ancaman bagi manusia, melainkan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca selengkapnya:
Viral Mahasiswa Hukum Undeep yang Juga Polisi Gunakan AI untuk Edit Foto Mesum Teman dan Guru, 30 Korban!
Meski teknologi ini diprediksi akan menggantikan jutaan lapangan kerja, namun pada saat yang sama AI berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru, kata Meutya dalam keterangan resminya.
“Dilaporkan bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan sekitar 85 juta lapangan kerja pada tahun 2025. Namun, di saat yang sama, AI juga berpeluang menciptakan 90 juta lapangan kerja baru di berbagai bidang. Jadi, AI perlu diwaspadai, tapi jangan ditakuti,” kata Muttya dalam keterangannya yang dikutip Jumat, 24 Oktober 2025.
Baca selengkapnya:
Anak perusahaan Telkom berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk digitalisasi layanan kesehatan berbasis AI
Menurut Mutia, Indonesia sebenarnya menjadi salah satu negara yang paling optimis menghadapi perkembangan AI. Ia menilai masyarakat menunjukkan kesiapan yang tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi baru tanpa rasa takut yang berlebihan.
Berdasarkan berbagai survei, Indonesia dinilai sebagai negara yang mampu mengadopsi AI dengan baik, tidak takut dan ini pertanda baik, ujarnya.
Lebih lanjut, Meutya menegaskan, AI tidak boleh dilihat sebagai pengganti manusia, melainkan sebagai alat yang memberdayakan manusia untuk bekerja dan berinovasi.
“Kami mencoba melihat dan membicarakan AI dari sudut pandang berbeda. Bukan sekedar data dan angka, tapi bagaimana AI bisa dimaknai sebagai alat yang memberdayakan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Meutya, saat ini sedang menyusun peta jalan nasional AI yang akan menjadi pedoman strategis lintas sektor dalam pengembangan dan pemanfaatannya. Kecerdasan buatan Di Indonesia.
Peraturan tersebut, kata Meutya, diharapkan dapat diterbitkan dalam waktu dekat melalui peraturan presiden.
Insya Allah paling cepat tahun 2026, peraturan presiden tentang peta jalan ini bisa keluar dan menjadi pedoman bagi kita semua, jelasnya.
Selain membuat regulasi, Kementerian Komunikasi dan Digital juga fokus pada pemerataan akses digital agar seluruh masyarakat bisa sama-sama menikmati manfaat kemajuan teknologi AI.
“Yang juga penting adalah bagaimana cara memasukkan AI selanjutnya. Frekuensi 1,4 GHz juga sudah kita lelang untuk menghadirkan internet yang lebih murah dan berkeadilan,” kata Meutya.
Halaman selanjutnya
Menutup pemaparannya, Meutya mengajak semua pihak untuk menggunakan kecerdasan buatan secara bijak dan bertanggung jawab. Ia mengingatkan, kemajuan teknologi harus selalu dibarengi dengan kesadaran akan etika digital.