Rapormerah
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Rapormerah
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Amerika-Filipina, Negara Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI

December 19, 2022
0
Nerasa-Dagang-RI
Share on FacebookShare on Twitter

rapormerah.co – Baru-baru ini BPS (Badan Pusat Statistik) memberikan catatan bahwa ada tiga negara menjadi penyumbang dari surplus terbesar neraca dagang RI pada bulan November 2022. Dimana, tiga negara tersebut diantaranya adalah Amerika Serikat, India, dan juga Filipina. Tercatat bahwa dari tiga negara itu, dimana Amerika Serikat adalah negara paling besar dalam menyumbangkan surplus neraca perdagangan dengan mempunyai nilai sebesar US$ 1,31 miliar. Angka itu sendiri terdiri dari adanya impor migas sebesar US$ 785,8 juta dan juga ekspor non migas senilai US$ 2,1 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah turut menyampaikan adanya pencapaian neraca dagang Indonesia yang telah mengalami surplus secara berturut-turut selama 31 bulan sejak bulan Mei 2020 silam. Sedangkan di susul oleh India, dimana negara tersebut menyumbang surplus sebesar US$1,17 miliar terdiri dari adanya impor US$447,2 juta dan juga ekspor US$ 1,61 miliar. Selanjutnya, negara Filipina negara terakhir yang ikut menyumbang surplus dengan sebesar US$1,02 miliar. Filipina terdiri dari impor US$134,4 juta dan ekspor sebesar US$1,15 miliar.

Dimana, buat neraca dagang RI tercatat bahwa surplus US$5,16 miliar atau tepatnya setara dengan sebesar Rp. 80,6 triliun (asumsi kurs Rp15.621 per dolar Amerika Serikat) dengan secara bulanan di November 2022. Kendati demikian, surplus sendiri jauh lebih rendah kalau dibandingkan Oktober yang sebelumnya senilai US$5,67 miliar atau jika dirupiahkan setara seperti Rp. 88,2 triliun. “Neraca perdagangan barang mencapai surplus US$ 5,16 miliar,” ungkap Habibullah. “Neraca perdagangan Indonesia hingga bulan November membekukan,” sambung Habibullah.

RELATED STORIES

Asuransi-Konvensional-dan-Syariah

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah, Kamu Wajib Tahu!

January 26, 2023
Mengatur-Keuangan-Mahasiswa

Cara Cerdas Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa, Di Jamin Ampuh!

January 16, 2023

“Membekukan surplus setidaknya selama 31 tahun secara beruntun,” tandas Habibullah dilansir dari CNN Indonesia.com. Selain itu, Habibullah menyampaikan bahwa adanya peningkatan neraca perdagangan disebabkan buat nilai ekspornya saja sudah meningkat sebesar 5,58 persen dari sebelumnya US$22,85 miliar di bulan November 2021 yang kini menjadi US$24,12 miliar untuk November 2022. Sedangkan, buat nilai impor diketahui cuma US$18,96 miliar saja, atau menurun sebesar 1,89 persen dari tahun lalu 2021.

Nerasa-Dagang-RI

Pasalnya tahun sebelumnya sebesar US$19,33 miliar. Neraca perdagangan komoditas nonmigas tercatat dengan memiliki surplus US$6,83 miliar. Berbeda halnya buat neraca perdagangan komoditas migas terpantau defisit hanya sebesar US$1,67 miliar. Terkait dengan hal ini, dimana Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan kalau surplus neraca perdagangan Indonesia yang selama 30 bulan berturut-turut itu bukan cuma dipicu oleh adanya commodity boom atau kenaikan harga komoditas saja. Melainkan dia mengklaim kalau surplus juga didorong secara langsung dengan kemampuan Indonesia sudah mulai mengolah bahan mentah buat diekspor.

Pada kesempatan ini, Sri Mulyani mengatakan kalau sekarang pemerintah sedang mengembangkan sektor manufaktur buat bisa mentransformasikan ekonomi Indonesia. Industri manufaktur dinilai begitu penting, bagaimana tidak? Sebab menurutnya itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan formal dengan tenaga kerja kualitasnya tinggi, sekaligus gaji yang jauh lebih baik. Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahkan menjelaskan kalau perekonomian Indonesia sekarang masih cenderung sektor informal khususnya pada sektor perdagangan.

Karena sangat susah dalam meningkatkan kesejahteraan cuma dengan mengandalkan sebuah upah sektor perdagangan cenderungnya lebih informal. Ada beberapa hal harus dipersiapkan buat bisa mengembangkan industri manufaktur menurut Sri Mulyani. “Surplus perdagangan 30 bulan berturut-turut tentunya tidak bisa disangkal bukan cuma ledakan komoditasnya saja,” ungkap Sri Mulyani dilansir dari CNN Indonesia.com. “Di sejarah kita, dimana Indonesia berkali-kali menikmati ledakan komoditas,” tandas Sri Mulyani pada hari Kamis, 15 Desember 2022 kemarin.

“Sebagian bahan mentah sekarang sudah diproses yang menjadi dukungan surplus perdagangan ini memberikan nilai tambahan buat perdagangan kita,” ujar Sri Mulyani. “Transformasi perekonomian Indonesia adalah manufaktur sebenarnya,” sambungnya. “Nggak cuma nilai tambahan saja, melainkan jauh lebih baik dan juga sehat,” tandas Menteri Keuangan, Sri Mulyani seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Karena untuk hal seperti ini juga bukan cuma buat tenaga kerja, melainkan modal,” tutupnya.

Terlepas dari itu, pada saat ini sudah ada tiga negara dari Amerika Serikat, India, Filipina yang menyumbang surplus terbesar neraca dagang RI seperti yang diinformasikan oleh Badan Pusat Statistik.

Tags: Badan Pusat StatistikDukungan Surplus PerdaganganMenteri KeuanganMenteri Sri MulyaniNeraca Perdaganganperekonomian indonesiaTransformasi Ekonomi Indonesia
Rapormerah

© 2021 RAPORMERAH.CO

Situs Berita Terpercaya Untuk Rakyat

  • About
  • Advertisement
  • Contact
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Trending
  • Artis
  • Politik
  • Politik
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Infrastruktur
  • Bisnis