Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Sabtu, 11 Oktober 2025 – 02:22 WIB
Moskow, Viva -Rashia ambit MIG -1 Proyek Jet Tempur Hipersonik menekan batas keterampilan teknologi militernya.
Banyak membaca:
Terobosan TNI AU, Pilot ‘Mammoth’ Kursi Depan KF -21 Boram Terbang: Seberapa Canggih Jet Tempur Korea Selatan?
Pesawat ini disebut-sebut sebagai penerus legendaris MIG -31 Foxhound, dan diprediksi akan terbang ke luar angkasa untuk mengejar rudal dan mengekang rendah.
Menurut laporan pengakuan Angkatan Darat, MIG -1 PAK -DP (kemungkinan kompleks udara untuk intersepsi jarak jauh) dibuat berdasarkan program tersebut.
Banyak membaca:
Boeing F -47 mulai menciptakan jet tempur siluman yang disebut generasi keenam dan lebih berkembang dibandingkan F -22
Untuk menciptakan tujuan utama proyek ini Prajurit Generasi baru yang mampu menghadapi ancaman modern seperti rudal hipersonik, pesawat siluman canggih, dan target orbit rendah.
Kecepatan hipersonik dan desain masa depan
Klaim yang paling menarik dari proyek MIG -1 adalah kecepatannya. Pesawat ini disebut mampu berakselerasi lebih dari 5000 km per jam dengan kecepatan Mach 4 atau 5000 km per jam. Jika benar, kecepatannya telah melampaui jet tempur mana pun yang beroperasi, termasuk F-22 yang bereputasi di Amerika Serikat.
Menurut Jurnal Perlindungan Nasional, MIG -1 diperkirakan mampu terbang hingga 5 meter bahkan hingga 5 meter yang artinya hampir menyentuh lapisan luar atmosfer bumi.
Dengan kapasitas tersebut, jet ini diharapkan mampu menjalankan misi antisatelit dan penghalang rudal hipersonik di orbit rendah.
Namun, para analis menganggap klaim ini sangat ambisius. Salah satu tantangan utamanya adalah ketahanan material pesawat terhadap panas ekstrem yang dihasilkan pada kecepatan hipersonik.
Selain itu, mesin dan sistem pendinginnya juga menjadi tantangan besar karena dipastikan bisa beroperasi pada ketinggian akhir.
Pesawat tempur multi-roll
Selain kecepatan, MIG -41 dirancang sebagai pesawat multi-roll dengan kemampuan komando dan kendali di udara. Dikutip dari atraktif engineering, pesawat ini dikabarkan dilengkapi dengan kemampuan pengendalian radar generasi baru, avionik canggih, dan drone kolaboratif atau wingman setia di medan perang.
Desainnya juga berencana untuk memiliki versi tak berawak yang memungkinkan misi berisiko tinggi tanpa terlibat langsung dalam uji coba. Dengan demikian, MIG -41 tidak sekadar berfungsi sebagai pencegat cepat, namun juga mampu mengkoordinasikan berbagai sistem perang di sekitarnya sebagai pusat jaringan udara.
Ambisinya besar, persepsinya masih tanda tanya
Meski desain eksternal MIG -1 telah selesai, banyak pengamat yang menduga jadwal pengembangannya dinilai sangat optimis. Beberapa laporan menyebutkan uji coba pertama pesawat akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan, rencana produksi terbatas akan direncanakan pada awal tahun 2030-an.
Halaman selanjutnya
Sesuai dengan kepentingan nasional, tantangan utama Rusia adalah keterbatasan industri dalam memproduksi mesin, termasuk bahan tahan panas, avionik generasi baru, dan kecepatan Mac4.