Hukum meninggalkan salat Jumat tanpa alasan apapun menurut syariat

Jakartashalat Jumat SATU ARAH Muslim Yang menggantikan shalat bagi laki-laki muslim yang memenuhi syarat seperti sudah dewasa, sehat dan tidak dalam amalan.

Banyak membaca:

Pemerintah MUI meminta pemerintah menolak tim senam artistik Israel ke kompetisi Jakarta

Selain kewajiban beribadah, shalat Jumat mempunyai kedudukan shalat yang penting dan istimewa karena merupakan momen mempererat tali persaudaraan bagi umat Islam, mendengarkan nasehat agama melalui khutbah, dan memuliakan Allah.

Tata cara menunaikan shalat jum’at ini sudah jelas dalam Al-Qur’an, dan Allah Al-Jumuhu berfirman dalam surat ayat 9:

Banyak membaca:

Wakil Ketua MUI sudah lama mempublikasikan budaya Lukisan Gedung Santry di Pondok Pesantren

Wahai orang-orang yang beriman, ketika salat Jumat dikumandangkan, Allah berusaha memperingati dan meninggalkan perdagangan tersebut. Itu bagus. Itu bagus untukmu jika kamu mengetahuinya

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila didesak untuk shalat Jumat, tinggalkanlah jual-beli itu dengan mengingat Allah. Lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.” (QS al-Jumu’ah: 9)

Banyak membaca:

Inalillah, Ketua MUI Lukanul Hakim meninggal dunia karena persoalan ekonomi

Namun terkadang sebagian umat Islam tidak menjalankan perintah salat Jumat, baik sengaja maupun tidak mampu. Lalu bagaimana hukumnya jika kewajiban ini ditinggalkan?

Dilaporkan oleh halaman MiwiKia Nurul Irfan, Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan Siri adalah dosa besar jika menyerah pada hari Jumat tanpa alasan.

Bahkan dalam hadis disebutkan, jika seorang muslim meninggalkan shalat tiga waktu setelah hari Jumat, maka Allah akan membekas di hatinya sebagai tanda kemunafikan.

Dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar Radiullah radhiyallahu ‘anhu, keduanya berkata dalam rukun Nabi Muhammad SAW.

Ada orang yang berhenti meninggalkan shalat Jum’at, atau Allah akan menutup hati mereka dan kemudian mereka berada dalam laknat.

“Orang-orang harus berhenti meninggalkan hari Jumat atau Tuhan pasti akan menaruh hati mereka pada hati mereka dan kemudian mereka akan menjadi default.” (HR Muslim, No.865).

Dalam riwayat lain disebutkan sebagai berikut.

Siapa pun yang meninggalkan ketiga pihak karena kelalaiannya, Tuhan akan menyegel hatinya.

“Barang siapa yang meninggalkan shalat Jumat tiga waktu karena mengabaikannya, maka Allah akan menjaga hatinya.” (HR Abu Dawood, No. 1052, ANN Sai, No. 1369, dan Ahmed 3: 424)

Sedangkan dari Usamah Radiullah Anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa melalaikan salat Jumat tiga waktu tanpa alasan, maka ia termasuk orang-orang munafik.

“Barang siapa yang meninggalkan shalat tiga waktu tanpa alasan jumat, maka dicatat sebagai Vande” ((HR Ath-Thawrani dari al-Kabir) dari riwayat Jabir al-Za’fi))

“Sholat Jum’at merupakan kewajiban yang harus dipedomani oleh setiap muslim sehat yang tidak melakukan perjalanan. Jika ada yang sengaja meninggalkannya, maka ia bukan hanya berdosa, tetapi juga dapat dianggap munafik,” kata Kiai Nurul Irfan dalam lamannya, dikutip dari Antara, Minggu, 11 Agustus. MiwiJumat, 10 Oktober 2025.

Menurutnya, bagi umat Islam yang sehat dan bukan musafir, salat Jumat bisa dianggap sebagai bentuk kemurtadan, apalagi jika orang tersebut mengabaikannya.

Murtad ini bukan berarti meninggalkan Islam, tapi menunjukkan bahwa orang tersebut telah meninggalkan kewajiban agama yang penting, tambahnya.

Lebih lanjut Kiai Nurul Irfan menjelaskan, seorang muslim yang mempunyai alasan untuk bepergian atau sakit, tidak berdosa menghindari hari Jumat. Dibolehkan diganti dengan shalat Juhar.

Dijelaskannya, “Bagi yang sedang bepergian atau sakit tidak perlu salat Jumat. Bisa diganti dengan salat Juhar,” jelasnya.

Sedangkan salat Jumat tidak diwajibkan bagi perempuan. Mereka bisa ikut salat di rumah atau kalau mau mau ikut salat Jumat.

Kiai Nurul Irfan mengingatkan umat Islam agar tidak menyepelekan kewajiban salat Jumat. Menurutnya, shalat merupakan pembeda antara umat Islam dan non-Muslim.

“Jika seseorang meninggalkan salat pada salat Jumat, maka ia dapat disebut murtad atau kafir, padahal kata tersebut tidak selalu menunjukkan bahwa ia meninggalkan Islam,” ujarnya.

Melalui penjelasan tersebut, Kiai Nurul Irfan mengajak umat Islam untuk tetap menjaga keyakinan dan fokus pada pentingnya shalat Jumat agar terhindar dari dosa besar.

Informasi Atlet Senam Israel 5 yang mengaku akan bertanding di Jakarta

Federasi Senam Israel menyatakan telah terdaftar di Jakarta untuk Kejuaraan Senam Artistik Dunia pada 19-25 Oktober 2025

img_title

Viva.co.id

9 Oktober 2025



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 740

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *