Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Rabu, 19 November 2025 – 03:02 WIB
Jakarta – Memastikan langkah-langkah besar dalam kerja sama pemerintah kekuatan dengan Amerika Serikat (SEBAGAI) terutama usaha memengaruhi minyak
Baca selengkapnya:
RI akan impor minyak AS untuk pembicaraan tarif Trump, Airlanga: Volume 15 juta BOE
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan, impor minyak dari Amerika Serikat rencananya akan dimulai pada Desember 2025, sedangkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) sudah dilaksanakan lebih awal.
“Jadi kemungkinan besar ada yang bisa melakukannya di bulan Desember awal“, Selasa, 18 November 2025, kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Baca selengkapnya:
Mendukung target Net Zero 2060, PLN berkoordinasi dengan Uni Eropa untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan ramah lingkungan
Namun Bahlil tak merinci proyek impor tersebut. Opsi impor langsung oleh PT pertamina (Persero) muncul tanpa proses lelang sebelumnya, namun belum bisa dipastikan.
“Nanti kita lihat proyeknya,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengungkapkan Indonesia akan membeli 15 juta barel setara minyak (BOE) dari Amerika Serikat tanpa melalui lelang. Impor tugas minyak dan gas Itu akan diberikan kepada Pertamina.
“Salah satu penugasannya adalah Pertamina,” kata Airlanga, Senin, 17 November 2025.
Airlanga mengatakan, harga pembelian migas tersebut diperkirakan mencapai US$15,5 miliar atau sekitar Rp. 257,3 triliun (kurs Rp 16.600 per dolar AS). Angka-angka tersebut termasuk negosiasi tarif Indonesia dengan Amerika Serikat.
Terkait skema pengadaan tanpa lelang, Airlangga memastikan akan ada aturan turunannya berupa Peraturan Pemerintah (PP) termasuk pengadaan komersial migas dari AS. Pembelian LPG disebut merupakan inisiatif swasta.
Artinya, terbuka juga bagi pihak lain yang berencana membeli energi dari Amerika, tegasnya.
Airlanga bertujuan untuk menandatangani perjanjian tarif dengan AS sebelum akhir tahun ini. “Tahun ini kita masih punya waktu sampai Desember,” kata Airlanga.
Langkah impor migas secara besar-besaran ini akan menjadi babak baru kerja sama energi kedua negara, sekaligus mempengaruhi arah kebijakan pasokan energi nasional.
tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
VIVA.co.id
18 November 2025