Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Rabu, 8 Oktober 2025 – 22:30 WIB
Surbaya, hidup – Polisi Regional Java Timur (Polisi Regional Jawa Timur) Islamic Boarding School (PONPIS) telah memeriksa 17 saksi untuk menyelidiki jatuhnya gedung Al -khojini Di Buduran, Sidowarzo Senin, 29 Oktober 2025, yang menewaskan lusinan siswa.
Kepala Polisi Regional Jawa Timur Inspektur Polisi Nanang Avianto berkata Inspeksi Hostel pria dilakukan untuk menyelidiki alasan kegagalan bangunan bangunan bangunan PingsanItu
“Kami telah menguji sekitar 17 saksi dan jumlah ini mungkin masih meningkat. Tim yang bertanggung jawab untuk ujian lebih lanjut akan terlibat dengan beberapa ahli,” Rabu malam, 8 Oktober 2021, kata Jenderal Nong, pada Rabu malam, 2021.
Bacalah banyak:
Setelah musim gugur, sorotan menunjukkan bahwa sekolah asrama Islam Al Khozini berdiri selama lebih dari seabad
Inspektur Jenderal Nanung menjelaskan bahwa partainya membentuk sebuah pihak dengan Direktorat Investigasi Kriminal Umum (Detresscrimum) dan Direktorat Investigasi Kriminal Khusus Polisi Regional Java Timur (Detresscrimus). Pihak akan membuat kasus untuk meningkatkan status investigasi dari penyelidikan.
Dalam kasus ini, polisi didakwa dengan pelanggaran 359 dan 360 artikel yang diabaikan sebagai penyebab kematian dan cedera, serta paragraf 46 (3) tahun 2002 dan paragraf 28 dari Pasal 47 (2) Pasal 47 tahun 2002.
Bacalah banyak:
Polisi Regional Java Timur menegaskan bahwa proses hukum bergerak maju, Al -Khojini mengambil sampel Reber dan konkret di sekolah asrama Islam yang runtuh
Hasil inspeksi sementara menunjukkan petunjuk kelalaian yang kuat dalam proses konstruksi dan pembangunan struktur bangunan. “Sejak awal, kami menduga bahwa konstruksi adalah alasan utama. Dengan demikian, kami terlibat dalam memberikan analisis resmi para ahli teknik sipil dan pakar bangunan,” katanya.
Dokumen investigasi dan izin bangunan juga diselidiki.
Polisi akan mengkonfirmasi bahwa bangunan itu akan memastikan bahwa bangunan tersebut memenuhi nilai -nilai teknis sesuai dengan hukum tahun 2002.
Inspektur Jenderal Nanung menekankan bahwa proses hukum akan transparan karena ia ingin kasus ini menjadi pelajaran sehingga ada rencana peringatan dan pengawasan setiap pembangunan.
“Setiap orang sama di hadapan hukum. Siapa pun yang terbukti diabaikan akan dimintai pertanggungjawaban,” dia menekankan
Polisi telah mencatat total 119 korban, termasuk 67 67 kantong mayat, di antaranya 34 ditandai dan 104 orang yang selamat yang sekarang sedang pulih.
Viva.co.id
8 Oktober 2025