Mengungkap mengapa hari Senin adalah hari paling menegangkan bagi otak dan tubuh

Senin, 27 Oktober 2025 – 06:10 WIB

Jakarta – Selama beberapa dekade, masa jabatan Senin Blues atau sindrom hari Senin Digunakan untuk menggambarkan keluhan massal yang diajukan selama minggu pertama bekerja. Fenomena ini tidak hanya menjadi ungkapan populer, namun juga tercatat dalam berbagai data medis.

Baca selengkapnya:

Jadwal mobil SIM keliling Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor Senin 10 Juni 2024

Statistik menunjukkan bahwa hari Senin memiliki tingkat kecemasan, stres, dan bahkan bunuh diri yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari lainnya. Beberapa penelitian lintas negara bahkan menemukan risiko kematian mendadak akibat serangan jantung pada hari Senin mencapai 19 persen baik pada pria maupun wanita dari berbagai usia.

Namun ternyata, efek hari Senin tidak hanya terbatas pada perubahan suasana hati saja. Memuat halaman Amerika IlmiahSalah satu peneliti, Tarani Chandola, menemukan bahwa mereka yang melaporkan merasa cemas pada hari Senin menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi dalam sistem respons stres tubuh selama beberapa bulan. Yang lebih mengejutkan lagi, efek ini juga terlihat di kalangan pensiunan lansia, yang menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, stres di hari Senin dapat menjadi beban seumur hidup.

Baca selengkapnya:

Jadwal mobil SIM keliling Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor Senin 3 Juni 2024

Akar biologis dari “efek Senin”.

Sejauh ini, penyebab biologis dari stres di hari Senin belum sepenuhnya jelas. Apakah ada pola biologis yang berbeda dari stres dan kecemasan di hari Senin? Dan apakah efeknya dapat bertahan di dalam tubuh, bahkan setelah seseorang berhenti bekerja?

Baca selengkapnya:

Jadwal mobil SIM keliling Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor Senin 27 Mei 2024

Untuk menjawabnya, Chandola meneliti hormon stres kortisol. Hormon ini diatur oleh sumbu Adrenal Hipotalamus Hipofisis (Sumbu HPA), yaitu sistem utama yang menghubungkan otak dan tubuh dalam merespons stres. Ketika seseorang mengalami stres, baik mental seperti tenggat waktu, maupun fisik seperti cuaca dingin, otak akan memicu pelepasan kortisol.

Dalam jangka pendek, kortisol membantu tubuh fokus dan bersiap menghadapi stres. Namun jika kadarnya terus-menerus tinggi, hormon ini justru dapat mengganggu fungsi otak dan organ, meningkatkan risiko kecemasan, depresi, penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga menurunkan sistem imun tubuh.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar kortisol lebih tinggi pada hari kerja dibandingkan pada akhir pekan. Namun, belum banyak yang meneliti apakah hari Senin sebenarnya secara biologis lebih membuat stres.

Halaman berikutnya

Penelitian: Hari Senin lebih membuat tubuh stres



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2779

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *