Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124


Minggu, 26 Oktober 2025 – 21:34 WIB
Jakarta – Ketua Umum Partai Jatiya Jagran (PKB) Muhaimin Iskandar atau Amin paman Menyesal prevalensinya video Kecerdasan buatan (AI) memiliki deskripsi negatif dan bersudut Sekolah berasrama serta di kalangan pelajar yang banyak beredar di media sosial.
Baca selengkapnya:
Berangkat ke Pondok Pesantren Al Khozini, Sekjen Golkar Sarmuzi: Diikat sebagai Sahabat
Ia mengatakan, tindakan tersebut bukan hanya bentuk fitnah, tapi juga merupakan ancaman serius terhadap nilai-nilai keilmuan dan kebangsaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh pesantren.
“Kok ada oknum penyerang pesantren yang membuat video AI seolah-olah benar? Memang benar pesantren ‘palsu’ itu ada unsurnya yang bisa dijadikan amunisi untuk menyerang pesantren, tapi tidak benar jika dijadikan generalisasi seolah-olah semua pesantren seperti itu,” kata Cak Imin, Minggu, 62205 Oktober.
Salah satu dari sekian banyak video yang mengkritisi pesantren dan terbukti diedit oleh AI terkait dengan runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khojini beberapa waktu lalu.
Video tersebut viral di media sosial hingga menuai beragam opini dari masyarakat.
Cak Emin menilai penyebaran video tersebut merupakan bentuk provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan agama.
Fitnah Anda tidak akan mempan terhadap pesantren yang sudah mempunyai sejarah panjang, apalagi pesantren legendaris yang ikut mendirikan negara ini, ujarnya.
Menko Pemberdayaan Masyarakat juga mengingatkan bahwa Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren terbukti tangguh menghadapi berbagai ujian dan cobaan mulai dari era kolonial hingga era digital saat ini.
“Siswa kebal terhadap ulangan dan ujian. Namun kita harus hati-hati, karena serangan digital seperti ini dapat mengaburkan kebenaran di mata masyarakat,” kata Kak Emin.
“Teknologi AI bisa digunakan untuk kebaikan, namun juga bisa menjadi alat pencemaran nama baik jika tidak dikendalikan. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat serta penegakan hukum yang tegas agar tidak mudah terjerat konten palsu,” lanjutnya.
Ditegaskannya, PKB bersama jaringan pesantren se-Indonesia akan terus menjaga status dan peran pesantren sebagai benteng moral, pendidikan, dan bangsa.
“Pondok bukan hanya sekedar lembaga pendidikan, tapi juga pusat peradaban dan moralitas negara. Tidak ada fitnah atau manipulasi teknis yang dapat merendahkan sejarah dan pengabdian pesantren bagi Indonesia,” tegas Cak Imin.
VIVA.co.id
25 Oktober 2025