Ibu Timothy Anugerah mengenang detik-detik kepergian putranya: Saya merasakan sesuatu

Minggu, 26 Oktober 2025 – 07:22 WIB

Jakarta – kematian Penghargaan Timotius akan mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Setelah kematian mahasiswa sosiologi tersebut, ibunya Sharon mengumumkan kepada publik.

Baca selengkapnya:

Kematian Mahasiswa Unud di Kampus, Polisi Periksa Laptop dan Ponsel Korban

Tampil di podcast Denny Sumargo, Sharon mengenang momen sebelum putra semata wayangnya meninggal dunia. Dikatakan Sharon, pada Rabu, 15 Oktober lalu, ia mendapat telepon dari dosen pembimbing skripsinya yang juga ketua program Studi Sosiologi. Universitas UdayanaWahyu Saat itu Wahiu meminta Sharon datang ke RS Sanglah Denpasar. Saat mencapai rumah sakit, Sharon mengetahui bahwa putranya pingsan dan sedang diawasi.

“Sesampainya di sana Timmy diawasi di IGD, jadi ada pengawasan menyeluruh. Jadi waktu itu banyak di USG, matanya masih terbuka. Jadi Timmy sadar dari terjatuh sampai saya masuk,” ucapnya mengutip tayangan YouTube Denny Sumargo.

Baca selengkapnya:

Ibunya bercerita, selama berada di rumah sakit, Timothy Anugerah sempat mengungkap beberapa hal

Sharon pun mengenang, saat itu putranya menjalani pemeriksaan seperti CT scan dan rontgen. Setelah serangkaian tes, Timothy dibawa kembali ke ruang gawat darurat untuk observasi lebih lanjut. Saat itu, Sharon masih ingat betul dokter menemuinya untuk meminta izin melakukan prosedur intubasi pada Timothy karena saat itu putranya sudah kehabisan napas.

“Kemudian dia dibawa ke ruang rontgen, setelah di rontgen di ruang CT scan. Setelah itu dia masih dipantau di IGD. Saya masih masuk untuk menelpon orang karena di IGD tidak ada sinyal. Saat saya di depannya, dia diberitahu bahwa dia kehabisan napas, jadi saya ingin intubasi, oke, saya segera menandatangani prosedurnya.”

Baca selengkapnya:

Video viral momen panas Timothy Anugera itu mendapat pujian dari teman-teman sekelasnya

Sharon juga mengenang, ada momen dalam proses intubasi yang membuatnya merasa tenang dan sejahtera. Saat itulah dia menyadari bahwa putranya telah meninggal pada saat itu.

“Jadi saat mereka mencoba, saya terus berdoa dan berdoa lagi. Tiba-tiba saya merasakannya ada di sana sesuatu Apa yang menimpaku, mungkin kata yang tepat adalah damai, kemakmuran yang sangat besar turun menimpaku. Rasanya lebih nyaman, damai, sejahtera, begitu besarnya bagi saya Timmy masih dirawat (diintubasi). Saat itu saya tahu ‘oh Tuhan lebih sayang Timmy’. “Jadi ketika semua sensor dilepas, saya diam saja karena saya tahu Tuhan lebih sayang dia,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Sharon mengungkapkan, dirinya baru mendapat penjelasan dari tim dokter bahwa putranya meninggal sekitar 15 hingga 20 menit setelah momen tersebut.



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2852