Mikroplastik meningkat 5 kali lipat di Jakarta, jelas alasan BRIN

Sabtu, 25 Oktober 2025 – 05:14 WIB

Jakarta – Studi Brin mengatakan bahwa Mikroplastik Antara tahun 2015 hingga 2022, kawasan Muara di Jakarta Utara diperkirakan bertambah lima kali lipat. BRIN melakukan penelitian dengan menggunakan alat pengukur hujan (rain gauge) selama 12 bulan.

Baca selengkapnya:

Dinkes DKI: Mikroplastik bisa menyebabkan gangguan pada janin dan kelahiran prematur

Akibatnya, kini ada genangan air hujan di Jakarta partikel Mikroplastik

“Kami sekaligus melakukan kajian terhadap mikroplastik di Muara yang meningkat lima kali lipat dari tahun 2015 hingga 2022. Rata-rata ada 3 hingga 40 partikel mikroplastik yang terbawa air hujan per meter persegi,” kata Profesor Riset BRIN Muhammad Reza Cordova di Balai Kota Jakarta, 525 Oktober, Sabtu.

Baca selengkapnya:

Membersihkan debu rumah secara teratur merupakan salah satu cara untuk mencegah paparan mikroplastik

Reza menjelaskan, mikroplastik berukuran sangat kecil bahkan bisa mencapai skala mikron hingga nanometer sehingga mudah tersuspensi. udara dan terhirup oleh manusia.

“Air hujan yang awalnya dibersihkan ternyata bisa menjadi pembawa mikroplastik. Dalam waktu yang sangat singkat, partikel plastik di udara bisa larut dan terbawa air hujan,” ujarnya.

Baca selengkapnya:

Peringatan! Paparan mikroplastik meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada penderita diabetes

Ia meyakini peningkatan mikroplastik di udara juga terkait dengan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA), khususnya yang masih menggunakan sistem open dumping.

“Semakin terbuka sistemnya, maka semakin banyak mikroplastik yang dihasilkan. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa lindi TPA dapat meningkatkan kandungan mikro dan mesoplastik 3 hingga 9 kali lipat di badan air,” ujarnya.

Menurutnya, paparan sinar matahari pada tumpukan sampah plastik di tempat pembuangan sampah menyebabkan proses degradasi fotokimia, yaitu menguraikan plastik menjadi partikel-partikel kecil yang mudah terbawa angin.

Selain tempat pembuangan sampah, rumah tangga juga merupakan sumber yang signifikan. Saat pakaian sintetis dicuci, serat mikro terlepas dan mengalir ke saluran air. Berbentuk partikel debu rumah, kemungkinan besar partikel tersebut juga terhirup oleh manusia.

Reza menambahkan, mikroplastik ibarat ‘bantalan spons’, artinya mampu menyerap zat lain di sekitarnya, seperti logam berat, polutan kimia, dan mikroorganisme.

“Mikroplastik bisa menjadi pembawa polutan lain atau bahkan virus yang kemudian dihirup manusia,” ujarnya.

Sekadar informasi, rutin membersihkan debu di rumah dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah paparan mikroplastik di dalam rumah karena partikel tersebut dapat tertinggal di dalam debu.

Halaman selanjutnya

Jumat, Ketua Subkelompok Kesehatan Lingkungan Balai Kota Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono, menurut penelitian, mikroplastik banyak ditemukan pada debu dalam ruangan.



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2567

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *