Bahan bakar B50 diuji pada semester kedua

Sabtu, 25 Oktober 2025 – 02:10 WIB

Jakarta – Pemerintah melalui Menteri kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, percepatan implementasi program biodiesel B50 merupakan langkah strategis menuju kemandirian energi nasional.

Baca selengkapnya:

Pramono mendukung Purvaya untuk menyingkirkan mafia impor yang mahal

Bahlil menambahkan, hal ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kebijakan tersebut memengaruhi Tenaga surya sekaligus memperkuat keamanan berbasis energi manufaktur Di dalam negeri

Bahlil menjelaskan, akselerasi B50 kini memasuki tahap akhir pengujian dan akan segera diterapkan secara nasional pada semester II tahun ini.

Baca selengkapnya:

Pemerintah genjot saham Freeport 12%, Bahlil beberkan alasannya

Ia mengatakan, langkah tersebut tidak hanya sekedar efisiensi energi, namun juga merupakan strategi besar untuk memperkuat kemandirian industri biofuel dan mengurangi defisit neraca perdagangan akibat impor energi.

Berdasarkan hasil keputusan rapat terbatas dan instruksi Presiden, B40 kita dorong ke B50. Sekarang sedang diuji coba, dan Insya Allah semester dua sudah bisa kita implementasikan. Begitu diluncurkan, kita tidak lagi impor BBM, apalagi solar, karena produksi dalam negeri sudah mencukupi, kata Presiden Bahlil di Istana Kepresidenan, 224 Oktober 240.

Baca selengkapnya:

Bahlil mengatakan SPBU swasta akan mendapat kuota impor BBM tahun depan: Pemerintah tidak akan bersikap tidak adil

Langkah percepatan B50 ini tidak hanya soal energi hijau, tapi juga menjaga kedaulatan perekonomian nasional. Hingga saat ini, Indonesia masih mengimpor sebagian bahan bakar solar untuk industri dan transportasi. Dengan keberhasilan B50, pemerintah memperkirakan dapat menghemat devisa negara hingga miliaran dolar dan menciptakan nilai tambah bagi sektor hilir minyak nabati.

“Kita tidak boleh bergantung pada impor. Ini kebanggaan bangsa. Kalau bisa diproduksi di dalam negeri, industri dan petani kita harus merasakan manfaatnya,” tegas Bahlil.

Program B50 membuka lebih banyak peluang bagi petani kelapa sawit dan pelaku industri energi terbarukan di berbagai daerah untuk terlibat dalam rantai pasok nasional. Selain mendukung sasaran emisi nol bersih pada tahun 2060, inisiatif ini juga menekankan arah kebijakan pemerintah untuk menyeimbangkan transisi energi dengan pembangunan ekonomi masyarakat.

Pemerintah menargetkan peningkatan produksi biodiesel nasional secara signifikan pada tahun 2026, sejalan dengan penguatan kapasitas kilang dalam negeri dan masuknya investasi baru di sektor energi ramah lingkungan.

Penerapan B50 merupakan langkah solid untuk memperluas penggunaan energi terbarukan di dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor. bahan bakar Fosil Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak ganda, yaitu mengurangi tekanan terhadap neraca perdagangan energi dan mendorong nilai tambah industri kelapa sawit nasional.

Pemerintah telah menetapkan target penyediaan listrik ke seluruh desa di negara ini pada tahun 2030

Bahlil mengatakan pemerintah membangun jaringan listrik di lebih dari 1.100 desa di bawah satu tahun kepemimpinan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

img_title

VIVA.co.id

25 Oktober 2025



Source link

Imam Santoso
Imam Santoso

Imam Santoso adalah reporter berita di Rapormerah, yang berspesialisasi dalam berita terkini dan liputan mendalam berbagai peristiwa nasional dan internasional. Dengan latar belakang jurnalisme investigasi yang kuat, Imam Santoso berkomitmen untuk menyajikan laporan berimbang dan berbasis fakta yang informatif dan menarik bagi pembaca.

Articles: 2596

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *