rapormerah.co – Baru-baru ini, Risma mengakui bahwa dirinya sempat menolak Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. Setidaknya empat kali Risma tolak jadi menteri karena menurutnya dia sendiri sudah menjadi bagian dari menteri sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden. Tepatnya pada tahun 2014 silam, seperti kita ketahui bahwa pada saat ini Rismaharini tengah menjabat sebagai Menteri Sosial. Pengakuan ini menyatakan secara langsung pada saat sela-sela Rakernas PDIP berlangsung pada hari Rabu, 22 Juni 2022 kemarin.
Sebelumnya, dia sempat ditelepon oleh Presiden Joko Widodo ketika sedang di Jerman. Pada saat dirinya ditelpon oleh Jokowi, Risma sendiri masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur. Penolakan Risma terhadap penawaran Joko Widodo untuk menjadi menterinya dikarenakan sedang fokus di jabatannya yang memang masih dipegang olehnya yakni Wali Kota Surabaya. Sementara itu, ketika Juliari Batubara tersangkut kasus korupsi maka Risma yang merupakan anggota dari Partai PDIP ini mau menjadi Menteri Sosial.
“Saya sudah empat kali menolak, awalnya ibu (Megawati) dan kemudian Pak Jokowi,” ungkap Risma kepada awak media pada hari Rabu, 22 Juni 2022 silam. “Terakhir Pak Jokowi saya di telepon saat sedang di Jerman,” ucapnya menyampaikan tentang penawaran menjadi menteri Joko Widodo. “Saya masih menjabat Wali Kota Surabaya pada saat ditawarkan lagi,” tutur Risma kepada awak media.
Seperti diketahui, kabarnya pada hari Rabu 22 Juni 2022 kemarin Risma mengunjungi sekolah PDIP, yang ada di Lenteng Agung Jakarta Selatan. Risma sendiri hadir merupakan pameteri pada Rakernas II di dalam partainya tersebut. Risma tolak jadi menteri sebanyak empat kali, dia mengaku sangat gugup ketika menjabat. Bagaimana tidak? Karena menurutnya tidak pernah ada bayangan buat mengisi jabatan tertentu. Maka dari itulah dia mengaku bahwa tidak ada persiapan sama sekali.
Diketahui, pada saat kedua pelaksanaan Rapat Kerja Nasional itu Rismaharini mengisi dengan materi tentang peradilan sosial dan termasuk pergerakan partai. Rapat Kerja Nasional PDIP di hari Rabu, 22 Juni 2022 kemarin memasuki hari kedua rapat. Rapat dimulai pada saat jam 09.00 WIB dengan adanya materi awal keadilan sosial. Materi ini sendiri disampaikan secara langsung oleh Kader PDIP dan sekaligus Menteri Sosial, Rismaharini.
Sedangkan di materi selanjutnya disusuli terkait pembahasan strategi dalam pemenangan pemilihan umum di 2024. Materi ini sendiri khususnya menyangkut tentang kerangka dan juga struktur operasional pemenangan. Bambang Wuryanto yang akan menyampaikan materi ini sendiri. Bambang sendiri menjabat Ketua DPP PDIP untuk Bidang Pemenangan Pemilu bersama Arif Wibowo sebagai Wakil Sekjen Bidang Pemerintahan.
PDI Perjuangan sendiri sebenarnya sudah menggelar Rakernas atau singkatan dari Rapat Kerja Nasional kedua kalinya. Rapat Kerja Nasional sendiri dilakukan selama tiga hari berturut-turut yakni dari mulai tanggal 21 Juni 2022 dan berakhir tanggal 23 Juni 2022 mendatang. Berlangsungnya Rakernas PDIP sendiri tujuannya yakni untuk membahas berbagai macam strategis, begitu juga mengenai pemenangan pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang.
Kemudian, Rapat Kerja Nasional PDIP membahas juga terkait pemanfaatan teknologi informasi buat bisa meningkatkan elektoral partai di dalam pemilihan umum 2024. Mulai dari Bane Manalu, Putra Nababan, dan Budiman Sudjatmiko akan menyampaikan pamateri sesi II ini. Presiden Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum menghadiri Rapat Kerja Nasional yang sudah berlangsung di hari pertama, Selasa 21 Juni 2022 kemarin.
Sedangkan untuk hari pertama membahas tentang evaluasi atau ulasan mengenai keseluruhan jajaran pengurus dari partai. Baik itu tingkat bawah sampai organisasi sayap kepartaian sekalipun dibahas pada hari pertama Rakernas PDI Perjuangan berlangsung. Selanjutnya di hari terakhir Rakernas berlangsung pada hari Kamis, 23 Juni 2022 dikabarkan akan disimpulkan semuanya.
Dan setelah itu menyepakati keseluruhan tentang rekomendasi agar bisa dilaksanakan secepatnya. Informasi ini sendiri turut disampaikan secara langsung oleh Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan kepada awak media di hari Selasa, 21 Juni 2022 kemarin. Seperti kita ketahui bahwa sebelumnya sudah ada rombakan menteri Jokowi. Namun, empat kali Risma tolak jadi menteri ditawarkan oleh Jokowi dan Megawati.